Spread the love

(SN-TOBELO) Persekutuan Gereja Gereja di Indoinesia (PGI) melalui Lembaga Litbang nya baru baru ini membuat sebuah survey terhadap pandangan Umat Kristen tentang Pandemi Covid 19 dalam kaitan dengan ibadah mereka. Hasilnya sangat mencengangkan. Ternyata 94% umat Kristen di Indonesia yang disurvey sangat setuju, jika jemaat tak perlu ke Gereja dan beribadah di rumah saja.

Merespon akan hasil survey tersebut, manejemen Radio Syallom Fm Tobelo sebagai radio dengan pendengar terbanyak di Halmahera utara, akan membuat program Ibadah Minggu On Air secara rutin selama wabah Corona ini belum berahir.

“Sebenarnya sudah 4 minggu berturut turut sejak Bulan maret, Radio Syallom Fm Tobelo mengadakan Ibadah Minggu On Air. Malah saat Perjamuan kudus di Jumat Agung itu di buat On Air Juga. Banyak pendengar yang ikut perjamauan lewat Udara. Jumlahnya ribuan orang di rumah mereka masing masing. Tapi dengan adanya  hasil survey Litbang PGI tersebut, kami lebih bersemangat lagi buat Ibadah Minggu On Air” kata Egbert Hoata, Direktur Radio Syallom Tobelo.

Menurutnya, Ibadah akan diselenggarakan sebanyak 4 kali di setiap hari Minggu. Jam 06 30-08 00, Ibadah dengan Format liturgi Gereja Protestan dan menggunakan Buku Pujian Kidung Jemaat. Jam 09 00 – 11 00 Ibadah Minggu dari Gereja Bethel Indonesia Jemaat Blessing Tobelo dengan bentuk liturgi gereja Pentakosta dan kharismatik. Jam 11 00 – 12 00 live streaming dari Ibadah Gereja Kristen Indonesia bersama Yayasan Komunikasi bersama Jakarta. Jam 2 siang, ibadah Sekolah Minggu On Air.

“Bentuk ibadah seperti biasa. Ada puji pujian, Khotbah Minggu, Doa syafaat dan pemberian persembahan. Kami sarankan persembahan pendengar di bawa ke Gereja masing masing tempat mereka berjemaat selama ini” ungkap Egbert Hoata lebih lanjut.

Saat ditanya tentang jadwal pengisi ibadah Minggu di radio Syallom seperti apa nantinya, Egbert menjelaskan “Saat Presiden Jokowi menghimbau supaya warga Indonesia Ibadah di rumah saja, kami sudah umumkan di media social dan radio Syallom. Kami tawarkan kepada Pimpinan Gereja untuk mengisi ibadah Minggu di radio Syallom. Rupanya yang merespon Cuma GBI Blessing yang mau mengisi di setiaop hari Minggu Jam 9 pagi. Puji Tuhan, mulai minggu depan, sudah ada sebuah komunitas jemaat Protestan yang akan mengisi ibadah minggu rutin setiap jam setengah tujuh pagi. Pelayan Firman setiap minggu juga adalah seorang Pendeta dari latar belakang GMIH yaitu Pdt Dra Julita E Hoata, S SI Theol”

Egbert yakin, hasil survey Lembaga Litbang PGI yang menyatakan bahwa 94% umat Kristen lebih mau beribadah di rumah saja sesuai himbauan Pemerintah, bukan berarti mereka tidak punya iman. Tapi itu adalah bentuk sikap waspada sekaligus keinginan membatasi kerumunan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid 19 ini.

“Jemaat sekarang taat pada himbauan pemerintah dan PGI. Ini bisa kami buktikan. Saat jumat Agung dan perjamuan kudus barusan, ada sekitar 250 keluarga yang meminta roti dan anggur ke kami. Itu dari Gereja protestan. Belum lagi dari Gereja Pentakosta yang menyiapkan roti dan anggur masing masing. Jadi memang ada ribuan orang yang beribadah di rumah dengan mendengar radio Syallom saat Jumat Agung itu”.

Di ahir percakapan dengan Syallomnews, Egbert Hoata juga membuka ruang kepada jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang ada di Tobelo agar bisa mengisi Ibadah Sabat secara On Air di Hari Sabtu

“Kalau ada Pimpinan Gereja Advent mau melakukan Ibadah On Air di Radio Syallom pada hari Sabtu atau Jumat malam, kami siap membuka ruang itu. Begitu juga untuk Ibadah Minggu jam 16 00 – 18 00 dan Jam 18 00 – 20 00 yang masih kosong. Jika ada Gereja yang mau mengisi jam itu secara rutin, kami siap beri kesempatan kepada mereka” katanya.

Yang penting menurut Egbert, Gereja yang bersangkutan datang hanya 5-7 orang saja saat Ibadah di radio, pakai masker, Jaga jarak saat dalam studio serta cuci tangan sebelum masuk ke ruang siar.

“Kami tidak memungut biaya apapun untuk pelayanan ini” katanya menutup percakapan dengan Syallomnews (nug9)

By admin