1,881 total views, 2 views today
(SN-Tobelo) Rapat Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rakyat Halut yang digelar Kamis (31/3) sore di Posko LBH Desa MKCM Tobelo kembali lagi memutuskan penanganan korban Investasi Bodong Dorkas, yang sudah mandeg hampir 3 tahun ini.
Rapat yang dihadiri 10 orang Pengurus yang terdiri dari Pengacara, Paralegal, Pengacara magang dan pengawas ini juga memutuskan bahwa dalam waktu singkat LBH Rakyat Halut akan memimpin aksi damai korban Investasi Bodong di Polres Halut bersama ratusan masyarakat yang menjadi korban.
Sekretaris LBH Rakyat Halut Abraham Nikijuluw SH
Sekretaris LBH Rakyat Halut Abraham Nikijuluw SH kepada wartawan Syallomnews Yolfin Arunde mengatakan, keputusan aksi damai ini akan diambil mengingat para korban selalu berulang kali mempertanyakan kepada LBH soal perkembangan kasus Dorkas ini.
“Sekitar 1 tahun lalu kami dijanji bahwa Dorkas akan diperiksa lagi setelah ada hasil kajian OJK dari Manado. Tapi sampai hari ini, tidak ada perkembangan. Sementara para korban selalu bertanya Tanya pada kami. Jadi kalau akhirnya masyarakat korban Dorkas ini mau demo di Polres, yah silahkan saja. Kami dari LBH akan kawal aksi mereka supaya kasus Dorkasi ini bisa menjadi perhatian Mabes Polri, sama seperti kasus Investasi Bodong di jawa yang sementara viral ini” kata Abraham.
Ia bersama Pengacara LBH Rakyat Halut sangat yakin, dengan adanya aksi damai dari korban nanti maka atasan Polres Halut yang ada di Polda dan Mabes Polri akan serius menangani kasus ini, setidaknya memeriksa Ibu Dorkas lebih lanjut dan menentukan status hukumnya. Sebab ratusan korban merasa sangat tidak adil. Mereka sudah menjadi korban, tapi Dorkas aman aman saja”.
Ditanya mengenai langkah langkah kongkrit yang akan dilakukan oleh LBH Rakyat Halut sebagai Penasihat hukum korban Investasi Bodong ini, Pria mantan ASN Halut yang saat ini berprofesi sebagai pengacara ini bilang
“”Hari Senin nanti kami Pengurus lengkap LBH sebanyak 10 orang bersama perwakilan beberapa korban akan menemui Kasat Reskrim Polres Halut. Jika hasil percakapan masih mengambang seperti selama ini maka 3 hari setelah itu akan ada aksi damai di Polres Halut yang mungkin diikuti ratusan massa korban Dorkas”.
Abraham berharap agar Dorkas bisa mengembalikan uang dari para Korban ini khususnya saat masyarakat lagi mengalami kesulitan ekonomi akibat Covid 19. “Apalagi ada juga para korban yang akan memasuki Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri”
“Kalau tidak, maka aparat penegak hukum harus memproses Pidana yang bersangkutan”
Sementara itu Ibu NF, warga Gosoma salah satu korban yang ditemui Syallomnews di Posko LBH MKCM Kamis (31/3) siang, mengatakan ia dan para korban lainnya sudah tidak mau percaya lagi kalau nanti penyidik bilang masih tunggu hasil kajian OJK atau ada ungkapan asset Dorkas sudah habis.
“Sudah lebih 1 tahun tidak ada info dari Penyidik ke Penasihat hukum kami soal hasil kajian OJK. Lalu kalau dibilang asset Dorkas sudah habis, tidak masuk akal. Waktu Desember 2019 itu dia promo besar besaran. Dia kumpul uang dari masyarakay begitu banyak. Lalu beberapa hari kemudian diumumkan dia bangkrut. Gak masuk akal, apalagi kami dapat info kalau akunnya sudah ditutup sekitar Agustus 2019. Jadi uang yang ia terima tuh pada kemana ?” katanya.(Ard8).
