Spread the love

(TOBELO-SN) Antrean BBM Bersumsidi di sejumlah SPBU Halmahera utara yang sudah berlangsung berbulan bulan ini, sangat meresahkan masyarakat. Sebab waktu yang begitu lama mengantre di Jalanan seputaran SPBU, sangat merugikan. Seharusnya waktu itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Bukan mengantre BBM berjam jam.

Keresahan masyarakat ini direspon cepat oleh Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Halut. Dan untuk mengetahui apa sebab kejadian ini berlangsung, LBH Rakyat Halut telah menyurati Kepala Depot Pertamina Kupa kupa untuk menemuinya pada Selasa (14/6) di kantornya.

Berthy Timisela SH, wakil sekretaris LBH Rakyat Halut kepada sejumlah wartawan Sabtu (11/6) pagi di Kantor LBH Rakyat Halut Desa wari Tobelo mengatakan bahwa surat permintaan bertemu dengan Kepala Depot Pertamina Kupa kupa sudah dilayangkan Jumat kemarin.

“Intinya kami LBH Rakyat Halut sangat respon dengan kondisi antrean BBM yang terjadi di Halut sudah berbulan bulan ini. Oleh karena itu kami Para pengacara dan sejumlah Ormas Kristen di Halut ingin menemui Kepala Depot untuk memastikan sebenarnya jatah BBM Bersubsidi di Halut itu berapa banyak. Lalu distribusinya kemana saja ? Apakah jatah itu utuh untuk masyarakat atau ada jatah jatahan dari oknim oknum tertentu yang coba bermain dalam distribusi ? Kami ingin dapat informasi ini. Supaya jelas. Masak sih, setiap hari masyarakat Halut antre begini untuk pengisian BBM Bersubsidi” kata Berthy.

Ia berharap permintaan ini direspon serius Pertamina Kupa kupa karena yang dilakukan LBH Rakyat Halut ini atas permintaan masyarakat juga.

“Kami harap langsung bertemu dengan Kepala Depot bukan dengan orang yang diwakili. Sebab kami ingin dengar langsung dari penanggung jawab distribusi BBM di daerah ini”

Berthy membandingkan kondisi pengisian BBM bersubsidi di daerah lain tidak sesulit di Halut ini. Ia yang bersama beberapa anggota LBH Rakyat Halut baru saja pulang dari Sulawesi Utara perhatikan jika pengisian BBM Bersubsidi di sana, tidak antre panjang seperti di Halut ini

“Di Manado, Bitung, Tomohon dan sejumlah daerah lain kog tidak seperti di Halut ini. Kami perhatikan kondisi antrean panjang ini mulai terjadi sejak ada pergantian kepemimpinan Depot Pertamina Kupa Kupa setahun lalu. Jadi kami ingin tahu, ada apa sebenarnya yang terjadi dengan distribusi BBM Bersubsidi di daerah ini”

Saat ditanya apa yang akan dilakukan LBH Rakyat Halut jika dari pertemuan tersebut, ada dugaan kuat terjadi penyimpangan distribusi misalnya sistim jatah jatahan untuk “orang besar” yang menyebabkan berkurangnya stok sehingga terjadi antrean panjang, Berthy menjelaskan lebih lanjut

“Jika itu masih dugaan, maka kami akan lakukan berbagai cara untuk mendapatkan bukti konkrit. Dan sudah tentu dari bukti itu kami akan proses hukum. Sebab tindakan yang seperti itu sangat merugikan masyarakat Halut. Jelas perbuatan itu sudah sangat meresahkan sehingga kami LBH Rakyat Halut tidak akan tinggal diam. Kami akan laporkan ke atasan mereka” katanya.

Ia berharap langkah sederhana ini mendapat dukungan masyarakat luas “Supaya mereka tahu, antrean BBM Bersubsidi yang sudah berbulan bulan ini sangat meresahkan masyarakat: ujar Almni Hukum Uniera ini.(kok10)

By admin