(SN-TOBELO) Setelah menunggu dalam waktu hampir setahun, akhirnya keluarga Almarhum Nok Loenyanyi memutuskan akan membawa kasus kematian saudara mereka ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Indonesian Police Watch (IPW).
Melalui Juru bicara keluarga Ince Loenyanyi, Rabu (20/3) kepada Stallomnews diungkapkan bahwa seluruh keluarga besar telah bersepakat untuk mengadukan kematian Nok Loenyanyi ini ke Kompolnas dan IPW dalam waktu dekat ini.
“Kami keluarga sudah menjual tanah milik almarhum dan uangnya sudah kami terima dan kami sepakat untuk membiayai keberangkatan isteri dan saudara kandung Nok serta pengacara LBH Rakyat Halut bertemu dengan Kompolnas serta ICW. Kami mau mengadukan lambatnya penanganan laporan keluarga serta meminta mereka menemui Kapolri agar kasus kematian saudara kami ini bisa terungkap”.
Ince lebih lanjut mengatakan sangat kecewa atas belum terungkapnya kasus kematian saudara mereka ini. Padahal menurutnya, Polsek Kao dalam pertemuan dengan keluarga tanggal 2 februari lalu sudah mengungkapkan bahwa kematian Nok Loenyanyi dinilai tidak wajar.
“Saat pertemuan itu Pak Kapolsek sendiri mengatakan di hadapan kami bahwa kematian Nok tidak wajar. Karena itu kami sudah meminta bantuan LBH Rakyat Halut sebagai Penasihat Hukum kami untuk menemui Polres Halut. Kami dijanjikan menunggu gelar perkara baru diketahui kelanjutannya. Tapi sudah cukup lama keluarga menunggu, tapi sama sekali tidak ada perkembangan. Karena itu dalam minggu depan kami akan ke Polda dan kemudian ke Kompolnas dan IPW” ujarnya dengan nada tinggi.
Lanjutnya, keluarga berkeyakinan bahwa Nok Loenyanyi yang ditemukan tewas akibat kecelakaan tunggal pada tanggal 14 Juli 2018 lalu di jalan menuju Desa Dim dim Kec Kao terjadi bukan karena murni kecelakaan. “Kami sangat berkeyakinan bahwa saudara kami itu tewas karena ada pembunuhan berencana, bukan kecelakaan. Sebelum kejadian mayatnya ditemukan, almarhum berulang kali ditelpon temannya supaya pulang dengan motor sekitar jam 03 dini hari dari Kao ke dim dim. Yang anehnya, saat setelah pemakaman, HP almarhum dikembalikan pada isterinya tapi panggilan masuk dan SMS semua sudah terhapus. Malah waktu itu, ada orang yang melarang dilakukan outopsi mayat dengan mengatakan kami keluarga tidak setuju. Padahal kami tidak pernah melarang waktu itu. Masa sih dengan fakta itu, Polisi tidak bisa mengungkap kasus ini ”
“Pokoknya sampai kapanpun, kami akan cari tahu siapa pembunuh saudara kami.” Katanya berapi api.
Sementara itu Egbert Hoata, Pengacara LBH RAKYAT HALUT yang ditunjuk Keluarga sebagai penasehat Hukum mengatakan pihaknya sudah siap membawa keluarga menemui Kapolda, Kompolnas dan IPW dalam waktu dekat ini.
“Keluarga sudah menjual tanah mereka untuk biaya ke Ternate dan Jakarta. Mereka sudah sangat siap karena mereka tidak puas selama pelaku pembunuhan saudara mereka ini belum terungkap”.
“Kami sangat memahami kesibukan Polres Halut dalam pengamanan Pemilu sekarang. Tapi setidaknya kasus ini bisa menjadi perhatian juga untuk dituntaskan. Sebab menyangkut hilangnya nyawa manusia. Apalagi sudah ada pernyataan Polsek Kao kalau kematiannya tidak wajar. Ada banyak penyidik professional di Polres Halut. Jadi kalau kasus ini serius ditangani, saya yakin bisa terungkap. Kasus Kopi sinadia Jessica yang bagitu sulit tanpa bukti dan saksi saja, bisa terungkap”. Kata Egbert.
Alumni Makassar ini katakan pula bahwa Polisi di Polres Halut sudah sangat paham dalam pengungkapan kasus seperti ini. “Mudah saja kog jika kasus ini mau diungkap. Tinggal Tarik benang merah saja soal aktifitas almarhum sebelum kematiannya itu. Apakah ada kaitan aktifitas Politik, bisnis, keluarga dll. Dan dari sana Polisi bisa menggali informasi berharga”
Sekretaris LBH Rakyat Halut Abraham Nikijuluw SH memberikan saran agar Kasus kematian Nok Loenyanyi ini didiskusikan di acara Halut Lawyers Club edisi mendatang.
“Kalau bisa HLC nanti hadirkan keluarga Almarhum dan juga polisi. Supaya masyarakat bisa tahu apa sesungguhnya yang terjadi dengan almarhum dan kematiannya yang sampai sekarang ini masih penuh misteri” katanya.
Seperti diketahui, masyarakat Kao dikejutkan dengan kematian Nok Loenyanyi pada pertengahan Juli 2018 lalu. Almarhum yang adalah Ketua Kecamatan Kao salah satu Partai Politik, juga pemusik dan pencipta lagu ini ditemukan sudah tak bernyawa jam 06 00 pagi di pertigaan jalan Gol gol – Dim dim Kec Kao. Pada sekujur tubuhnya ditemukan sejumlah luka. Sejumlah kejanggalan ditemukan keluarga saat itu. Saat jenasah dimandikan ada ditemukan bagian tubuh yang lebam. Pada kaki ada tulang yang patah. Anehnya, baju yang dipakai almarhum tidak robek.
Selain itu saat petugas Puskesmas datang untuk mau membawa jenasah untuk dioutopsi, ada orang yang menghalangi dengan alasan keluarga tidak setuju. Padahal keluarga sama sekali tidak mengatakan hal itu. Ada orang tertentu yang berupaya mempercepat pemakaman jenasah. Dan keanehan lain yang dirasa keluarga, saat HP almarhum dikembalikan pada isterinya setelah pemakaman, semua nomor panggilan masuk dan keluar sudah terhapus.
Malam sebelum kejadian, almarhum ada melayani maon msuik di ibadah malam penghiburan di Desa Kao. Tapi disekitar jam 23 00 – 02 30, almarhum ada dihubungi orang orang yang memintanya segera pulang ke desanya malam itu juga untuk urusan yang menjadi tanda Tanya bagi keluarga sampai saat ini.
Tiga hari sebelum almarhum menemui ajalnya, ia sempat bermasalah dengan rekan rekan politiknya sampai harus berurusan di Kepolisian.(jub7)