(TOBELO – SN) Dewan Pimpinan Wilayah Majelis Umat Kristen Indonesia (DPW MUKI) Maluku Utara meminta kepada Manejemen PT Indotan Halmahera Bangkit yang megelola Tambang emas di Kao saat ini untuk bisa memfasilitasi Helikopter perusahan untuk menerbangkan Ketua umum dan Sekretaris umum Persekutuan Gereja dan lembaga Injili Indonesia (PGLII) dari Manado ke Kao Pertengahan Oktober mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPW MUKI Maluku Utara Pdt Bony Bauronga S Th kepada sejumlah wartawan Sabtu (24/9) di sekretariat DPW MUKI Malut Desa Wari Tobelo.
Pdt Bony Bauronga lebih lanjut mengatakan, Ketua umum dan Sekretaris umum PGLII datang ke Tobelo untuk sebuah agenda yang sangat penting yaitu membuka Musyawarah wilayah PGLII Maluku utara tanggal 13 – 14 Oktober nanti di Tobelo. Dimana nantinya acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 30 organisasi gereja dan 10 Yayasan/Lembaga Kristen se Maluku utara. Sehingga sudah sewajarnya bila semua pihak bisa mendukung suksesnya acara ini, termasuk Pihak swasta seperti PT Indotan Halmahera Bangkit yang beroperasi di tanah Kao.
Ia juga memastikan bahwa Ketua umum PGLII Pdt Dr Ronny Mandang M Th dan sekum Pdt Dr Tommy Lengkong M Th adalah tokoh Gereja level nasional dengan jumlah jemaat yang tidak sedikit.
“Ketum dan Sekum PGLII itu membawahi 90an Sinode Gereja dan 60an Yayasan/Lembaga Kristen se Indonesia dengan anggota puluhan juta jemaat se Indonesia ini. Karena itu sangat wajar jika kehadiran mereka di Maluku utara ini harus direspon baik oleh semua pihak” katanya.
Pdt Bony lebih lanjut juga mengatakan sangat bersyukur sebagai Ormas Kristen MUKI Maluku utara, beberapa waktu lalu NHM bisa memfasilitasi kedatangan penceramah Muslim ke Tobelo dengan Helikopternya, yaitu ustad Abdul Somad dan Ustad Dassat Latief. Sebab waktu itu kedua Pendakwah itu tidak perlu capek menempuh perjalanan dari Ternate ke Tobelo yang melelahkan lewat darat, sebab ada helikopter NHM yang mengangkut mereka.
“Karena itu sekarang saatnya, NHM menunjukan sikap netralnya dengan ikut memfasilitasi kegiatan umat Kristen di Maluku utara ini”
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Panitia Muswil PGLII Maluku utara, Egbert Hoata SH. Ketua Yayasan Suara Syallom Indonesia ini mengungkapkan bahwa jadwal kedatangan kedua pemimpin jutaan umat ini ke Tobelo memang tidak bersesuaian dengan jadwal penerbangan komersil pesawat Manado Kao.
“Di bulan Oktober ini ada 4 propinsi yang mengadakan Muswil PGLII. Jadi waktu ketum dan Sekum PGLII untuk hadir di Maluku utara, di tanggal tersebut. Jadi memang mereka harus terbang dari Manado ke Kao itu hari rabu tanggal 12 Oktober. Itu bukan jadwal pesawat Manado Kao seperti biasa. Jadi kami butuh dukungan NHM yang punya Helikopter untuk bisa mengangkut kedua pemimpin gereja di Indonesia ini terbang ke Tobelo pakai helikopter di hari itu”
Egbert Hoata yang adalah putra asli Kao ini tidak mau jika Ketua dan sekretaris Umum PGLII harus lewat Ternate dengan menempuh jarak perjalanan darat yang melelahkan.
“Ketum dan Sekum PGLII yang akan datang ini bukan lagi berusia muda. Karena itu kami mau mereka menempuh perjalanan yang singkat saja. Apalagi kami tahu NHM punya Helikopter, Jadi tidak ada salahnya mereka bisa membantu umat Kristen di acara ini dengan meminjamkan Helikopternya”.
Egbert pastikan Hari Senin lusa, mereka akan menyampaikan surat permohonan tertulis kepada Manajemen NHM dengan harapan bisa ditanggapi secepatnya.
“Kalau terhadap kedatangan Penceramah Muslim yang ke Tobelo saja NHM bisa fasilitasi, maka untuk kedatangan tokoh gereja nasional yang akan berkegiatan di Tobelo, seharusnya mereka bisa fasilitasi dengan helikopternya” ujar wartawan senior ini.
“Yang akan datang ke Muswil PGLII Maluku utara ini adalah pemimpin atas puluhan juta umat Kristen di Indonesia ini. Jadi kami harapkan PT Indotan Halmahera bangkit bisa pertimbangkan permintaan kami ini. Mereka datang dan pulang dari manado – Kao dan sebaliknya dengan menggunakan helikopter NMH. Itu harapan kami” kata Direktur LBH Rakyat Halut ini (mkh11)
