Spread the love

(TOBELO – SN) Satu lagi wadah Induk organisasi Gereja akan hadir di Maluku Utara. Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Maluku Utara akan mengadakan Musyawarah Wilayah I pada Tanggal 6-7 Oktober mendatang di Tobelo.

Sekretaris Panitia Muswil PGLII Malut, Berthy Timisela SH kepada sejumlah wartawan setelah mengadakan rapat Zoom Panitia Selasa (12/10) malam mengatakan Pengurus Pusat PGLII telah mengeluarkan SK Panitia Muswil per tanggal 10 September yang melibatkan 12 Wakil Gereja dan 3 Lembaga dari 4 kabupaten/Kota se Maluku Utara.

Ia mengatakan, Panitia sudah mengadakan rapat dengan Pengurus pusat dan sudah menyepakati tempat pelaksanaannya di Tobelo pada tanggal 6 dan 7 Oktober nanti dengan mengundang 30 an organisasi gereja dan 10 lembaga/yayasan Kristen se Maluku Utara.

Muswil PGLII Jakarta beberapa bulan lalu

“Berdasarkan anggaran dasar dalam Muswil itu wakil Gereja akan mengutus 3 orang dan wakil lembaga mengutus 1 orang. Tidak peduli mereka itu gereja besar atau gereja kecil.  Dalam Muswil ini, mereka punya jumlah suara yang sama. Ini bentuk kebersamaan dan kesetaraan Gereja di Maluku utara. Tanpa memilah milah, gereja besar suaranya banyak dan gereja kecil sebaliknya. Tidak ada sistim begitu di PGLII” kata Berthy yang adalah utusan dari YPPI Batu ini.

Ia melanjutkan, rencananya Ketua umum dan Sekretaris Umum PGLII akan menghadiri acara ini.

“Karena ini acara Perdana PGLII di Maluku Utara maka kami sudah dikonfirmasi bahwa Ketua umum dan sekretaris Umum PGLII akan datang langsung ke Tobelo di acara ini. Kita sangat bersyukur sebab pemimpin tertinggi Gereja yang membawahi belasan juta Umat Kristen di Indonesia bisa menghadiri acara ini nanti” kata Berthy.

Saat ditanya tentang agenda Muswil I ini, Berthy menjelaskan  adalah pengesahan keanggotaan PGLII Maluku Utara, penyusunan Program kerja dan pemilihan Ketua Umum. Termasuk juga dibahas standar operasi pengelolaan keuangan PGLII Maluku utara

“SOP pengelolaan keuangan organisasi itu akan menjadi fokus kita untuk dibahas di Muswil ini. Sebab bagi kami, pengelolaan keuangan PGLII harus transparan. Laporan keuangan harus setiap bulan dilakukan. Jangan sampai terjadi, satu dua periode kepengurusan, tidak ada laporan keuangan satu senpun. Itu sangat memalukan nama Tuhan. Jadi di Muswil ini kami akan atur SOPnya, supaya semuanya jelas dan terang benderang”

Wakul ketua Panitia, Pdt Barnabas Ria dari Gereja Alkitab Anugerah Buli Halmahera Timur mengungkapkan bahwa sekalipun panitia akan menyelenggarakan acara Muswil ini dengan cara onsite di Tobelo dan  online, tapi ia bersama sejumlah pimpinan organisasi gereja yang ada di Haltim akan berupaya untuk datang menghadiri secara onsite di Toeblo.

“Sudah sejak tahun 2018 kerinduan lahirnya PGLII di Maluku utara itu ada. Dan sekarang baru terwujud, Jadi saya dan teman teman dari Haltim akan menghadiri acara ini.  Juga ada teman dari organisasi gereja dari Halmahera tengah, Halmahera barat dan dari Halsel akan datang juga secara langsung di Tobelo” katanya singkat

Ketua Panitia Egbert Hoata mengatakan nantinya pemilihan ketua Umum dalam Muswil ini akan dilakukan dengan cara undi. Hal ini dilakukan untuk menghindati hal hal buruk yang mungkin saja terjadi.

“Sesuai anggaran dasar, nantinya Gereja dan lembaga mengusulkan nama calon ketua umum. Lalu diseleksi Panitia nominasi. Setelah terjaring sekian nama, mereka diminta kesediaan dan diminta sajikan visi misi. Nah misalnya jika yang  tersisa 3 atau 4 oeang, kita tidak akan lakukan pemilihan. Tapi sekian nama yang tersisa itu akan didoakan dan di undi.  Nantinya ketua yang terpilih itulah yang akan diberi wewenang menyusun kepengurusan yang kemudian akan langsung dilantik oleh Ketua umum”

Ia percaya dengan pemilihan cara undi ini,  akan semakin membawa PGLII Maluku utara menjadi organisasi gereja yang baik ke depannya.

“Ini cara paling Alkitabiah yang akan kami pakai dan kami ingin ke depannya selama PGLII Maluku utara ada, cara seperti ini yang akan dipakai. Sehingga benar benar yang tidak terpilih sadar bahwa Tuhan belum pakai mereka sebagai ketua PGLII Malut. Hal ini akan mengurangi konflik ke depannya dari mereka yang belum terpilih”

Pengacara yang juga Ketua Yayasan Suara Syallom Indonesia ini juga tak menampik jika penggunaan cara undi ini adalah salah satu cara untuk menghindari praktek kotor yang mulai terjadi dalam pemilihan Ketua organisasi Gereja dewasa ini yang mulai marak dengan money politick.

 

Egbert memohon dukungan doa dari semua umat Kristen untuk kesuksesan acara ini sembari bertharap agar Gereja dan lembaga lembaga yang Sinodenya sudah bergabung di PGLII Pusat bisa ikut mengambil bagian jika diundang nantinya

“Kami akan undang semua Pengurus Daerah dari Organisasi Gereja yang sudah terdaftar di PGLII Pusat maupun uang belum terdaftar. Termasuk juga Yayasan dan Lembaga yang ada di Maluku Utara ini. “(mkh11)

By admin