Halmahera Utara — Satgas Satuan Organik Maluku Utara Yonarhanud 3/Yby bersama dengan masyarakat dan aparat kewilayahan setempat membuat tanggul sementara penghalang air di bibir pantai di Desa Wosia Kecamatan Tobelo tengah, Kamis (19/01/2023).
Komandan Satgas Yonarhanud 3/Yby Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han memberikan penjelasan kepada media bahwa seperti kita ketahui bersama kemarin (18/01/2023) telah terjadi banjir Rob di Desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah yang mengakibatkan kerusakan 18 rumah warga dan saat ini ada 81 orang diungsikan di Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Dengan adanya kejadian banjir Rob Bupati Halmahera Utara Ir. Frans Manery memberikan arahan untuk melaksanakan kerja bakti bersama membuat bantalan pasir dan membuat tanggul penghalang ombak sementara dengan tujuan agar warga yang tinggal di pesisir pantai aman bila ada air Rob datang kembali.
Menindaklanjuti arahan Bupati Halmahera Utara tersebut Anggota Satgas Yonarhanud 3/Yby, Anggota Koramil 1508-01/Tobelo, Anggota Polairud, Pos TNI AL Tobelo, Anggota BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Staf KecamatanTobelo Tengah, Staf Pemdes Wosia, anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan masyarakat Desa Wosia khususnya RT 12 melaksanakan kegiatan kerja bakti membuat tanggul dimaksud. Tegas Dansatgas Letkol Arh Achmad Yani.
Sementara Sekertaris BPBD Kabupaten Halmahera Utara Gentje Hetaria mengatakan sembari menunggu kebijakan pimpinan untuk membuat tanggul yang permanen warga yang terkena bencana banjir Rob yang mengakibatkan rumahnya rusak sementara ini masih berada di tempat pengungsian.
Camat Tobelo Tengah Rianny Tonoro, S.Sos disela kegiatan menghimbau kepada warganya agar para pengungsi tetap tinggal di pengungsian sampai dengan kondisi cuaca aman melihat perkiraan cuaca dari BMKG, tidak ada yang boleh kembali kerumahnya karena rumahnya juga sudah tidak layak untuk dihuni.