Spread the love

(SN-TOBELO) Acara Perayaan Paskah Persekutuan Gereja Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Maluku utara yang dilaksanakan  Jumat (5/4) malam di Gedung Hibualamo Gamsungi Tobelo berjalan sangat meriah. Diperkirakan acara ini dihadiri 1000an jemaat dari berbagai gereja di Halmahera utara. Kursi yang disediakan panitia sebanyak 1000 buah terisi penuh. Bahkan amatan Syallomnews, ada ratusan orang yang meluber sampai di luar  jalan jalan seputaran tugu Hibualamo.

Ketua PGPI Maluku utara, Pdt Theo Kumendong, M Th

Acara Paskah PGPI ini adalah acara pertama dari Lembaga aras gerejawi di Maluku utara yang pengturusnya baru terbentuk sekitar 1 bulan lalu. Kehadiran seribuan jemaat di acara ini menjadi sebuah peristiwa bersejarah yang terjadi di kota Tobelo, dengan usia PGPI Malut yang masih terhitung sangat muda.

“Ini satu suprise yang mengagetkan kami juga bahwa kegiatan aras gerejawi yang dilakukan di daerah ini juga ternyata diminati jemaat Tuhan. Segaka kemuliaan hanya bagiNya” kata sekretaris PGPI Malut, Pdm Yekber Tonengan S Th.

Pelayanan firman dan doa kesembuhan di acara ini dipimpin oleh Pdt Dr Paul Sene bersama team dari PGPI Pusat. Ia mengkhotbahkan thema “Berbeda beda tetapi satu adanya”.

“Keberadaan kita dengan denominasi gereja dan organisasi yang boleh berbeda. Tapi tetap pada dasarnya kita satu dalam Roh, yaitu orang orang yang terpanggil melayani Tuhan Yesus di dunia ini.” Kata Pdt Paul dalam khotbahnya.

Ia menekankan pentingnya roh saling merendahkan diri dalam pelayanan sebab perbedaan organisasi yang ada supaya mengurangi rasa saling curiga.

Selesai berkhotbah, Pdt Paul bersama teamnya dan Hamba Tuhan dari Tobelo mendoakan jemaat yang maju saat altar call yang jumlahnya ratusan orang. Banyak terjadi kesembuhan dan kelepasan dari jemaat yang maju didoakan tersebut.

Sejumlah pejabat pemerintah hadir di acara ini. Drs Wenas Rompies, staf ahlu Bupati yang mewakili Bupati Frans Manery, turut Hadir Dandim Tobelo Letkol David Sirait, Wakapolres Halut Kompol Andreas, mewakili Bimas Kristen Kanwil Kemenag Maluku utara, Jean Djou serta sejumlah pimpinan organisasi gereja tingkat Maluku utara.

Dalam sambutannya, Bupati Frans Manery yang dibacakan oleh Drs Wenas Rompies menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran PGPI Maluku utara yang baru saja berdiri tapi sudah melakukan kegiatan yang dihadiri jemaat yang begitu banyak,

“Pemerintah Kabupaten Halmahera utara menyambut baik kehadiran PGPI Maluku utara yang melakukan kegiatan seperti ini di awal kepengurusan dengan kehadiran jemaat yang sangat banyak. Semoga kedepannya akan ada banyak hal yang bisa dilakukan PGPI bersama Pemerintah” kata Bupati Manery.

Ketua PGPI Maluku utara, Pdt Theo Kimendong, M Th dalam sambutan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah dan gereja gereja anggota PGPI Maluku utara serta pimpinan aras gerejawi dari PGIW dan PGLII Maluku utara.

“Terima kasih atas kerjasamanya selama ini, Mari kita saling bergandengan tangan menunaikan pelayanan sekalipun organisasi kita berbeda. Tapi tujuan kita tetap sama untuk amanat agung Tuhan Yesus”.

Tak lupa mantan ketua Majelis daerah Gereja Bethel Indonesia Maluku utara dan Gembala GBI Yesus itu Tuhan ini memberikan apresiasi kepada Panitia Paskah PGPI Malut tahun ini yang bekerjasama dari latar belakang gereja yang berbeda oranisasinya.

Ketua Panitia Paskah PGPI Malut, Pdm Tessy Tariando

“Apresiasi sebagai ketua PGPI Malut untuk panitia yang berasal dari organiasi Gereja  berbeda tapi bisa menyelenggarakan acara ini dengan sukses” ujar Hamba Tuhan yang rendah hati dan berkharisma  ini.

Seperti diketahui, Panitia Paskah PGPI Malut ini baru terbentuk 1 bulan lalu. Panitiia ini diketuai oleh Pdm Yessy Tariando (GBI), Pdm Yekber Tonengan (Gereja Bethany) sebagai sekretaris dan Pdt Brami Sambeka (GKMI). Beberapa nama lain seperti Pdt Marloni Kaowotji (GPI), Pdt Maryon Pangety (GSKI), Pdt Jhon Salawaty (Gereja Bethesda Indonesia), Pdt Sony Abas (GPKDI), Ev Jean Solar (Yaysan Hosana), Pdt Nevry Tanggayo (GKPMI), Pdp Dessy Papuling (GBGP) dan sejumlah hamba Tuhan lainnya.

Sayangnya, ditengah sukacita umat Tuhan dalam acara Paskah PGPI dengan meriah ini jadi sangat miris dengan pemadaman listrik yang terjadi sebelum khotbah bahkan lampu sama sekali mati hingga selesai acara. Nanti saat akan sambutan baru lampu dan aliran listrik nyala kembali.

Hal mana keadaan ini membuat sejumlah kekecewaan datang dati jemaat yang hadir malam itu karena gelap  yang mempertanyakan mengapa hal itu terjadi. Hal itu sempat tertangkap Syallomnnews lewat pernyatakan “pedas: kepada PLN Tobelo atas kejadian tersebut melalui media sosial.

Tapi dari informasi yang diperoleh Syallomnews di group Whatshap, penjelasan dari manejemen PLN Tobelo bahwa terjadinya pemadaman malam ini bukan karena ada jadwal tetapi ada gangguan di gardu dekat Polsek akibat ada kodok yang kena kabel di Jalan PDAM yang membuat pemadaman di seputaran kota Tobelo.

Acara Paskah PGPI Malut malam ini juga dimeriahkan dengan kehadiran team musik Yangere GBI Blessing Tobelo serta Paduan suara Valves yang membawakan pujian dengan suara yang merdu. (cdr4)

By admin