Pdt Dubel Djuangalenge SE S Pdk Ketua PGLII Malut dan Pdt Ridelfi Pudinanung M TH SH Sekeetaris PGLII Malut

(TOBELO – SN) Musyawarah Wilayah Persekutuan Gereja Gereja dan Lembaga Lembaga Injili (PGLII) Maluku Utara yang berlangsung tanggal 13 – 14 Oktober 2022 di GBI Blessing Jl Kawasan Pemerintahan Halmahera Utara resmi berahir Jumat (14/10) Malam.

Kegiatan yang diikuti oleh 14 Organisasi gereja dan 3 Lembaga Penginjilan tingkat Propinsi Maluku utara ini menghasilkan sejumlah program kerja serta Memilih Kepengurusan PGLII Maluku utara periode 2022-2026.

Ketua Umum PGLII sedang melantik Pengurus PGLII Malut

Sejumlah program kerja yang sudah dicanangkan dalam Muswil ini diantaranya membangun kemitraan sesama anggota PGLII di Maluku Utara, kemitraan dengan gereja dan Lembaga pelayanan bukan anggota PGLII serta sejumlah agenda Gereja untuk mendukung dan mensukseskan program Pemerintah Propinsi Maluku Utara. Tak ketinggalan dalam garis besar program yang disepakati itu, tercantum juga sejumlah agenda menyampaikan khabar baik kepada suku bangsa yang belum terjangkau.

Ada banyak isyu menarik diperbincangkan dalam pengembangan organisasi ini ke depan. Seperti format pengelolaan keuangan organisasi yang menjadi perhatian serius peserta. Hal ini mengingat seluruh peserta Muswil PGLII Malut memiliki pemahaman yang sama bahwa oraganisasi gereja harus menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan, baik yang diterima dari Pemerintah maupun jemaat.

Lewat pergumulan yang sangat rohani, Muswil PGLII ini juga berhasil memilih Pimpinan PGLII Malut periode 2022-2026 dengan Komposisi, Ketua Pdt Dubel Djuangalenge SE S Pdk (Lembaga pelayanan Mahasiswa Indonesia Malut), sekretaris Pdt Ridelfi Pudinanung SH M TH (Gereja Bethel Indonesia Malut) dan bendahara Ev Jein Solar S Pd (Yayasan Hosanna Malut). Mereka dilengkapi dengan 8 Komisi yang melibatkan organisasi dan Lembaga Injili se Maluku utara. Sejumlah nama Kaum Injili yang mengisi posisi Komisi diantaranya Pdt Soni Abas (GPKDI),Pdt Levitia Zareda, Pdt Alber Bobangu dannn Pdt Melkianus Wodek (GKPB), Pdt Hikmat Dapar (GISI-IFGF), Ev Berthy Timisela SH (GMII Senafas YPPII Batu),Pdt Barnabas Ria (GKIA), Pdt Pdt Wesley Lahea dan Pdt Aries Salakania (Gereja Bethany),Pdt Andris Bune dan Pdt Harry Suwito (GBI), Pdm Fadli Tombokan (GSJA) dan sejumlah nama lainnya.

Dalam acara Muswil PGLII Malut ini, Ketua Umum Pdt Dr Ronny Mandang M Th secara tegas berulang kali menegaskan agar Pengurus PGLII Maluku utara benar benar dapat menjadi garam dan terang dalam pelayanan yang diemban. PGLII Jangan dipakai sebagai sebagai kendaraan untuk tujuan politik praktis atau memanfaatkan untuk keuntungan diri sendiri.

“Setelah dilantik nanti, saudara saudara mungkin akan didatangi oleh Para Politisi di Maluku utara untuk mengharapkan mendapatkan dukungan dari Gereja dan lembaga Injili. Saya tegaskan, jangan memanfaatkan PGLII untuk tujuan mencari keuntungan diri sendiri atau mau mendapatkan uang dari para Politisi jelang moment 2024. Kami tidak segan segan akan mencabut SK saudara jika terbukti membawa PGLII Maluku utara ke ranah Politik Praktis. Ingat,  tahun 2019 lalu  saat Pilpres, Kami memberhentikan salah satu Pengurus Pusat PGLII karena secara nyata menyampaikan dukungan pada salah satu kandidiat presiden, dengan membawa bawa nama umat Kristen dan PGLII” katanya tegas.

Yang sangat menarik dalam Muswil kali ini, adanya pemahaman yang sama tentang pentingnya transparansi pengelolaan keuangan PGLII ke depan. Hal ini didasari pengalaman yang terjadi di beberapa  Organisasi gereja di Maluku utara  yang tidak transparansi dalam hal mempertanggung jawabkan dana yang diterima dari Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota.

“Gereja harus menjadi contoh dalam pertanggung jawaban keuangan yang datang dari pemerintah. Sehingga PGLII Maluku utara kami harap benar benar memperhatikan hal ini. Supaya warga Gereja akan percaya dengan PGLII Malut karena adanya transparansi pengelolaan keuangan kita” ujar seorang peserta dari Halmahera timur

Hampir saja forum Muswil PGLII Malut sepakat membentuk sebuah Badan Pemeriksa keuangan Wilayah yang anggotanya dipilih oleh peserta Muswil. Sayangnya pembentukan Badan tersebut tidak diatur dalam AD/ART PGLII. Sehingga dicari jalan tengah, dalam Rakerwil nanti akan dibentuk sebuah Komisi yang akan bertugas melakukan verifikasi keuangan pengurus secara berkala.

Penutupan Muswil PGLII Malut tadi malam dilakukan dengan penumpangan tangan dan Doa dari Ketuam dan Sekum PGLII serta sejumlah Hamba Tuhan yang hadir dan kemudian penyerahan Pataka kepada ketua PGLII Malut yang diserahkan oleh Ketum PGLII. Dilanjutkan dengan sambutan Pembimas Kristen Kanwil kementrian agama Maluku utara.

Acara Penutupan Muswil PGLII Maluku utara ini disertai dengan KKR berthema “ApI Injil Terus Menyala” dan diperkirakan sekitar 150-200 jemaat menghadiri acara ini (Mkh11)

By admin