Spread the love

(SN-TOBELO) Sejak pertengahan Maret lalu, Radio Syallom Tobelo kembali lagi membagikan 120 radio Receiver secara gratis kepada pendengarnya. Pembagian ini mencakup wilayah Tobelo, Tobelo selatan, Tobelo Utara dan Tobelo timur serta beberapa perkampungan di pulau pulau yang ada di depan Tobelo.

Radio tersebut diperoleh atas kerjasama dengan Yayasan Komunikasi Bersama (YKB) Jakarta dan diberikan kepada pendengar dengan tujuan masyarakat Halmahera Utara yang tidak memiliki TV dan  smartphone, juga bisa tahu informasi seputar pencegahan virus Covid 19 yang disampaikan oleh pemerintah.

Menurut Egbert Hoata, Direktur radio Syallom Tobelo, rencana pembagian radio gratis ke masyarakat Halut ini dipercepat dari Jadwal pembagian saat paskah nanti, mengingat kondisi penyebaran virus Corona yang sudah sangat mengkhawatirkan.

“Kami bagikan Radio ini dengan harapan masyarakat bisa mendengar info info dari pemerintah tentang pencegahan penyebaran virus ini. Sebab tidak semua masyarakat punya TV dan smartphone yang bisa mereka akses. Jadi dengan mendengar Radio Syallom, masyarakat bisa tahu langkah langkah yang dianjurkan pemerintah dalam pencegahan corona ini” katanya.

Ia memastikan, radio Syallom sejak bulan Maret ini terus menyiarkan iklan layanan masyarakat tentang pencegahan virus corona yang dibuat sendiri serta dari pihak lain yang perlu disiarkan. Juga radio Syallom setiap jam memutar doa doa dari para Hamba Tuhan serta khotbah dari para Pendeta se Halmahera Utara dan dari seluruh Indonesia yang mengajak masyarakat tidak perlu terlalu ketakutan dengan wabah ini sebab ada Tuhan yang pegang kendali.

“Dengan masyarakat punya radio di rumah, kami harap mereka tidak akan keluar dan berkeliaran ke mana mana. Mereka akan tetap tinggal di rumah mendengar radio saja, jika mereka tidak punya TV dan smartphone. Mereka juga bisa mendengar anjuran pemerintah dan  juga dengar khotbah serta doa untuk menguatkan iman dari Radio Syallom” kata Pria yang berprofesi sebagai Pengacara ini.

Bagi Egbert, jika pemerintah daerah menggunakan radio Syallom untuk sosialisasi himbauan dan anjuran mereka sangatlah efektif. Sebab terbukti selama ini Radio yang paling banyak pendengarnya di daerah ini adalah Radio Syallom.

“Sampai tahun 2019 lalu, kami sudah membagikan secara gratis sebanyak 1100 radio kerjasama dengan YKB Jakarta. Kemudian ahir tahun lalu kami bagikan 50 radio dari yayasan TWR Malang. Kemudian ada puluhan radio sumbangan dari Dian Mandiri Denpasar. Kini ada 120an radio dari YKB Jakarta dibagikan gratis, Bayangkan jika satu radio di dengar sekitar 5-10 orang dalam sebuah rumah. Bukankah ada puluhan ribu orang yang mendengar pesan pesan pemerintah itu ? Belum lagi siaran Radio Syallom bisa juga didengar lewat streaming, sehingga wilayah seperti Kao barat dan Loloda yang ada jaringan internetnya bisa juga mendengar siaran Radio Syallom Tobelo” katanya sangat yakin.

Egbert Hoata memberikan apresiasi kepada Polres Halut yang lewat kasubaghumas nya telah membangun komunikasi untuk kerjasama menyiarkan intens maklumat Kapolri dan seruan kapolres kepada masyarakat Halmahera Utara. Sementara justeru sejumlah dinas yang berkepentingan langsung dengan penyiaran informasi kepada masyarakat malah tidak berkomunikasi sama sekali dengan radio Syallom untuk penyampaian pesan dan himbauan kepada masyarakat

“Untuk kondisi penyebaran virus Covid 19 yang sudah sangat mengkhawatirkan ini. Kami sama sekali tidak memungut biaya apapun alias gratis dalam pemanfaatan penyiaran informasi itu. Kita bekerja sama dan kami bisa membantu pemerintah daerah dengan cara ini. Saya pastikan ada ribuan orang di Halmahera utara ini yang setia mendengar Radio Syallom Fm 90,2 mhz”.

Saat ditanya tentang ibadah online yang dilakukan oleh radio Syallom, Egbert Hoata mengiyakan jika sepanjang masa masa dimana pemerintah menganjurkan jemaat beribadah di rumah, maka Radio Syallom Tobelo ada membuat program Ibadah online melalui radio.

“Minggu yang lalu ada kami siarkan Ibadah lewat radio Syallom. Minggu ini dan saat Jumaat Agung serta Paskah dan waktu waktu selanjutnya kami tetap adakan ibadah di radio sehingga ribuan pendengar yang tidak bisa beribadah di gereja, bisa beribadah dengan mengikutinya lewat radio Syallom” tutur Egbert menutup percakaoan dengan Syallomnews (ygr9)

By admin