(TOBELO – SN) Cukup banyak kebijakan Bupati Piet Hein Babua dan wakil Bupati Kasman Hi Achmad yang sangat populis. Baru 6 bulan lebih masa kepemimpinan mereka di bumi Hibualamo ini, tapi mulai terasa dampak dari kebijakan bisa mengubah wajah Halmahera utara menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Banyak masyarakat memang menaruh harapan besar pada kedua tokoh ini. Dan saat ini sudah mulai terasa kebijakan kebijakan yang diterima baik. “Kita tidak salah pilih Pemimpin Halut dalam Pilkada lalu” ungkap sebagian masyarakat yang sempat direkam penulis dalam berinteraksi dengan masyarakat Halut di berbagai tempat.
Banyak orang ragu di awal pencalonan mereka. Piet Kasman dinilai “tak punya duit melimpah”, bukan pemimpin partai di Halut, profesi mereka berdua saat itu bukan pengusaha kaya. Mereka berdua dosen.Tapi penulis sejak awal tahapan Pilkada Halut 2024 sangat yakin kalau Tuhan sudah menetapkan Pasangan SETARA ini sebagai pemimpin bumi Hibualamo. PHB adalah mantan birokrat sejati. Sempat mendampingi Ir Hein Namotemo sebagai sekretaris daerah di eranya. Sedangkan Kasman Hi Achmad adalah cendekiawan dan intelektual muslim cerdas. Satu perpaduan yang sangat komplit.
Penulis sangat percaya. Piet Kasman sudah ditetapkan Tuhan memimpin Halmahera utara untuk memperbaiki daerah ini.
Banyak orang mendoakan daerah ini dan Tuhan mendengar doa doa dari lintas agama di Halut. Sejak awal Dia menyiapkan Piet Kasman untuk melakukan perubahan dan perbaikan atas daerah ini.
Sejak tahun 2022, penulis sering berdiskusi dengan PHB soal soal pembangunan daerah. Sangat cerdas gagasan dan pikirannya. Penulis semakin yakin jika PHBlah orang yang Tuhan siapkan. Tinggal siapa yang menjadi pendampingnya nanti.
Bulan Juni 2024, saudara penulis yang saat itu menjabat kepala salah satu OPD melakukan ziarah rohani (Hollyland) ke tanah perjanjian. Ia ke sana dengan misi khusus, selain untuk mengunjungi tempat tempat bersejarah dalam Alkitab, ia juga mau mendoakan dan bertanya pada Tuhan, siapa pemimpin Halut yang Tuhan kehendaki dalam Pilkada Nopember nanti. Hal ini juga ia lakukan saat Pilkada 2020 lalu. Saat itu menjelang Pilkada, ia melakukan ziarah ke tanah perjanjian Israel. Saat sedang berada di Gunung Sinai, ia berdoa dan bertanya pada Tuhan, siapa yang Tuhan kehendaki menang dalam Pilkada Halut 2020. Dan yang muncul dalam penglihatan saat itu, Tuhan tunjukan wajah Frans Manery. Itulah yang terjadi FM Mantap menang dengan selisih suara hanya 200an suara beda dengan pasangan JOS waktu itu.
Saat saudara penulis ini sedang berada di atas gunung Sinai dan ia berdoa meminta tanda, siapa yang Tuhan tetapkan menjadi Bupati Halmahera utara dalam Pilkada 27 Nopember 2024, , Tuhan tunjukan secara visual dalam penglihatan di alam Roh wajah Piet Hein Babua (PHB)
Sepulang dari Hollyland, kami dikumpulkan semua saudara bersaudara kandung dan diminta mendoakan dan nantinya memilih Peit Hein Babua. Kami enam bersaudara kandung dan ipar diminta mulai mendoakan PHB dan nantinya harus memilih PHB, sebab itulah yang ditunjukan Tuhan padanya saat berada di gunung Sinai. Ini sesuai ketetapan Tuhan yang menjawab doanya di gunung Sinai. Ia sangat yakin pasangan nomor 4 yang akan jadi pemenang Pilkada Halut nanti. Penulis pun mengamininya.
Penulis sangat surprise sebab apa yang menjadi ketetapan Tuhan sesuai dengan harapan. Saat saat itu memang black campaign (Kampanye hitam) sangat massif dan terstruktur diarahkan pada Pasangan nomor 4 ini. Penyebaran hoaks dan fitnah begitu gencar. Bukan saja untuk Calon Bupati. Tapi juga calon wakil bupati mendapatkan serangan yang kuat sekali.
Black campaign atau kampanye hitam adalah strategi kampanye yang menggunakan taktik negatif, seperti menyebarkan informasi palsu, fitnah, atau mencemarkan nama baik lawan politik atau pesaing. Tujuan dari kampanye hitam adalah untuk merusak reputasi dan citra lawan, sehingga mempengaruhi opini publik dan hasil pemilihan.
Ciri-ciri kampanye hitam antara lain: Informasi palsu: menyebarkan informasi yang tidak benar atau tidak akurat tentang lawan, Fitnah: menuduh lawan dengan sesuatu yang tidak benar, Mencemarkan nama baik: melakukan serangan pribadi terhadap lawan untuk merusak reputasi mereka.
Jika kampanye sejenis itu yang dialamatkan Kepada pasangan SETARA terjadi dalam pemilihan pemimpin di Negara Negara sekuler yang liberal, maka mungkin hal tersebut tak akan punya pengaruh apapun. Bagi kelompok masyarakt sekuler dan liberal yang sudah modern, hal semacam itu akan ditanggapi dengan pikiran “itu hal pribadi yang tak perlu digiring ke ranah politik” Mereka tak akan peduli dengan hal itu. Mereka akan memilih dengan menggunakan rasio.
Tapi jika hal ini terjadi dalam kontestasi politik di Negara seperti Indonesia Termasuk Halmahera utara) yang nilai budaya dan agama sangat kuat, maka ceritanya akan bisa jadi lain. Apalagi black compaign itu dilakukan dengan massif, sistimatis dan terstruktur. Pasti sangat berpengaruh terhadap alektabilitas pasangan calon yang diserang itu.
Bagi penulis ada satu yang luar biasa. Kalau Tuhan sudah tetapkan seseorang mau jadi pemimpin atas suatu daerah, maka bagaimanapun cara lawan politik mau menjatuhkan tetap hati para pemilih akan dikawal Tuhan sampai pada saat masuk TPS.
Ketika penulis memerintahkan anggota anggota LBH Rakyat Halut turun ke kampung kampung mereka untuk ingatkan masyarakat jika PHB itu calon pemimpin yang peduli rakyat miskin, PHB itu adalah ketua team penyusun naskah akadenmik Perda bantuan hukum rakyat miskin Halut. Mereka, teman teman LBH Rakyat Halut ini ditentang kelompok orang yang terus menerus mengingatkan soal kampanye hitam terhadap pasangat no 4 ini.
Bahkan penyebaran selebaran, pemberian sembako sambil penerima ditunjukan selebaran terjadi sampai ke tingkat desa desa pelosok.
Penulis saat itu sempat bimbang juga. Adanya kampanye hitam yang luar biasa massif itu akan kah mempengaruhi masyarakat untuk tetap menentukan pilihan pada paslon 04 ini. Atau malah mereka percaya dengan penyebaran black compaign dan lari ke pasangan lain. Sangat galau memang. Tapi penulis bersama teman teman LBH Rakyat Halut punya keyakinan, jika Tuhan sudah menunjukan wajah pemimpin Halut di Gunung Sinai Juni lalu, maka pilihan itu tak akan bergeser.
Isyu SARA yang coba digoreng sana sini dengan bahasa “tiga lawan satu” pun jadi tak laku di pasaran. Tuhan sepertinya sudah mengatupkan pikiran orang orang Halut untuk memilih pemimpin yang dikehendakiNya dengan gunakan akal sehat.
Akhirnya semua terjawab setelah tanggal 27 nopember 2024. Piet Kasman bisa meraih suara sekitar 37 ribu sekian dengan prosentase jumlah berbeda yang sangat besar dengan peraih suara terbanyak kedua saat itu. Artinya, ada sekitar 38 ribu masyarakat Halut yang tak percaya dengan adanya black compaign yang ada saat itu dan mereka percaya pasangat SETARA ini sanggup melakukan perbaikan atas Halut ini.
Meskipun setelah itu ada upaya pembatalan di Mahkama konstitusi oleh pasangan calon lain, tetap pembelaan Tuhan sungguh sangat nyata. Tuhan yang sudah menetapkan PHB sebagai pemimpin Halmahera utara tetap membelanya. Putusan Mahkama konstitusi pun memenangkan Paslon 04.
Dari paslon yang awalnya dipandang sebelah mata karena dinilai bukan paslon “kaya raya”, diserang dengan begitu gencar dengan isyu isyu viral yang sangat “menggigit”, akhirnya PHB Kasman bisa dilantik menahkodai Halmahera utara 5 tahun ke depan.
Penulis sangat yakin, Piet Kasman ditetapkan Tuhan sebelum tahapan Pilkada dimulai, untuk memperbaiki Halmahera utara 5 tahun ke depan. Karena itu saat didoakan di Gunung Sinai, Tuhan tunjukan wajahnya secara jelas. Sehingga segala cara yang coba dilakukan lawan politik, tak mempan. Semuanya sia sia.
Lalu dengan fakta ini, apakah ada andil besar dari Partai politik, donatur, Team Hukum di Mahkama konstitusi, team sukses yang merasa berbangga dan mau mengatur atur Piet Kasman dalam menentukan kebijakan pemerintahannya ?
Seharusnya tidak demikian. Penulis sekali lagi katakan, kemenangan Piet Kasman ini benar benar adalah ketetapan Tuhan yang tak bisa diganggu gugat siapapun. Sehingga bagi Partai pengusung, Donatur, team suskses, Team hukum MK, mari kita biarkan kesempatan Kepada PHB Kasman untuk mengabil kebijakan apapun tanpa intervensi apapun. PHB yang ditetapkan Tuhan, pasti Tuhan perlengkapi dengan hikmat dari sorga dalam mengabil setiap keputusan keputusannya.
Yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat hanyalah selalu mendoakannya agar mereka memimpin daerah ini dalam Roh takut akan Tuhan. Itu saja.