Spread the love

(TOBELO – SN) Banyak sekali masyarakat pencari keadilan di Pengadilan negeri Tobelo menyampaikan keluhan jika mereka harus membuang waktu dengan sia sia saat mengikuti proses sidang di Pengadilan negeri Tobelo. Hal ini terjadi karena seringkali jadwal sidang yang sudah ditetapkan jadi molor sebab ada sejumlah agenda dari mahkama Agung RI yang mengadakan kegiatan pembinaan yang harus diikuti para hakim dan pegawai pengadilan se Indonesia secara online.

Bukan Cuma masyarakat awam yang merasakan hal itu, bahkan sejumlah pengacara juga mengeluhkan molornya sidang karena tertunda akibat semua majelis hakim seringkali mengikuti pembinaan dengan zoom pada saat hari sidang.

 Kondisi ini menjadi perhatian serius Lembaga Bantuan Hukum “Rakyat Halmahera utara” (LBH Rakyat Halut. Melalui ketuanya Egbert Hoata SH Kepada sejumlah awak media di pengadilan negri Tobelo, Kamis (24/7) siang mengungkapkan harapannya agar mahkama agung RI bisa mempertimbangkan waktu saat mengadakan rapat konsultasi atau pembinaan dengan para Hakim se Indonesia dengan menggunakan Zoom.

“Baiknya MA jangan mengadakan rapat dan pembinaan para hakim di jam jam sidang seperti sekarang ini. Yang jadi korban itu masyarakat banyak. Termasuk juga para pengacara yang harus menunggu para hakim selesai rapat. Masyarakat harus menunggu sampai berjam jam di pengadilan” katanya

Ia  juga minta agar Pengadilan negeri Tobelo jika ingin melakukan rapat internal juga bisa mempertimbangkan hal seperti ini.

“Kalau misalnya ada agenda rapat Pengadilan negeri Tobelo dengan hakim dan panitera serta pegawai secara internal agar jangan dilakukan di hari hari sidang. Sebab sudah banyak sekali warga masyarakat khususnya pencari keadilan yang harus menunggu berjam jam dan sering kali sidangnya tertunda sampai siang setelah istirahat makan. Ini sangat menjengkelkan”

Egbert juga berharap agar sekiranya ada rapat internal supaya hal itu disampaikan jauh jauh hari sebelum rapat sehingga para pengacara bisa menyampaikan Kepada clientnya jangan datang dulu di pagi hari.

“Kalau ada pemberitahuan sebelumnya dari pengadilan, maka kami akan sampaikan juga Kepada client supaya datangnya jangan pagi hari tetapi sebaiknya datang setelah istirahat siang. Supaya tidak lama menunggu seperti yang terjadi selama ini”

Ia bersama lembaganya sangat prihatin sebab rata rata masyarakat yang mereka bantu selama ini berlatar belakang ekonomi kurang mampu.

“Kalau mereka dari Kao barat atau Gelala pesisir khan kasihan harus keluar ongkos tansportnya double. Kalau mereka harus menunggu sampai sore khan harus ada uang makan mereka. Sementara rata rata mereka dari latar berkekurangan” katanya.

Pemilik Syallom group media ini juga memberi apresiasi positif atas kebijakan ketua PN Tobelo yang menentukan waktu menunggu penggugat terhadap tergugat yang maksimal hanya diberi waktu 2 jam saat melapor di PTSP.

“Nah ada hal sangat baik dari kebijakan Ketua PN Tobelo soal panggilan sidang pertama Kepada tergugat yang hanya diberi waktu maksimal 2 jam dari jadwal yang sudah ditetapkan. Itu kami rasa sangat baik sekali. Kami LBH Rakyat Halut sangat  apresiasi dengan kebijakan ketua PN Tobelo ini. Sebab jika kebijakan itu tak diambil, sering kali dalam sidang pertama, Biasanya pihak tergugat sengaja tak memberi khabar sampai sore hari apakah mereka datang atau tidak.”

“Kasihan sekali pihak penggugat harus menunggu sampai selesai jam kantor di sore hari. Jadi jika 2 jam pihak tergugat tak melapor di PTSP, sidang langsung dimulai. Itu baik sekali. Kami dari LBH Rakyat Halut sudah banyak terbantu dengan kebijakan ketua PN Tobelo ini” tutur Egbert Hoata.

Ia memberi contoh “Kami pernah menggugat. Sesuai reles panggilan siding jam 9 pagi dalam jadwal. Kami dari LBH Rakyat Halut melapor di PTSP jam 9 tepat. Tapi sampai jam 11 pihak tergugat taka da khabarnya. Jadi berdasarkan kebijakan itu, Panitera mengatur siding tanpa kehadiran Tergugat. Setelah siding dibuka lalu dinyatakansidang ditunda untuk panggilan berikutnya. Jadi kami tak menunggu tergugat sampai sore, seperti di waktu waktu lalu. Ini sangat baik sekali” katanya  mengahiri perbincangan (jtr4)

By Admin