(TOBELO – SN) Adanya stetment sejumlah politisi yang mendesak Bupati Piet Babua mencopot Direktur Rumah sakit umum daerah (RSUD) Tobelo dr Janta Bony S Pb di tengah pencapaian keberhasilan RSUD Tobelo yang sangat membanggakan, justeru menimbulkan tanda Tanya besar dari sejulah masyarakat khususnya para pasien yang pernah merasakan pelayanan rumah sakit ini serta menimbulkan tanda Tanya besar bagi praktisi hokum Halmahera utara.
Ada agenda dan maksud apa dibalik steatment steatmnet politisi ini yang dinilai menggunakan logika berpikir yang sangat tak rasional.
Sejumlah keluarga pasien yang ditemi Syalomnews justeru menyatakan rasa puasnya atas pelayanan irawat. RSUD Tobelo saat ini ketika dipimpin oleh dokter Janta Bony dibanding saat lalu ketika keluarga mereka berobat dan dirawat. Bahkan menurut mereka banyak kebijakan yang diambil manejemen RSUD Tobelo yang sangat membantu masyarakat kecil.
Alice Mangampang yang suaminya Ongen Rahakbau bulan maret lalu sempat di rawat sekitar 2 minggu di rumah sakit ini, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelayanan prima yang dialami oleh keluarganya.
“RSUD Tobelo selama suami saya dirawat, kami sangat rasakan kemajuan dan peningkatan pelayanan dari para dokter dan perawatnya. Bahkan pasca meninggalkan rumah sakit pun, keluarga kami mendapat sejulah kebijakan dari manejemen yang sangat membantu kami masyarakat kecil. Itu fakta. Dan menurut saya, manejemen RSUD Tobelo sudah yang terbaik yang ada.”katanya dengan sungguh sungguh.
Yulius Jonathan warga desa Akediri Halmahera barat yang anaknya sempat dirujuk berobat di RSUD Tobelo pun mengungkapkan hal senada.
“Anak kami sempat dirujuk dari RSUD Jailolo untuk pengobatan lanjutan. Kami disuruh memilih mau dirujuk ke rumah sakit mana, di Ternate atau Manado. Tapi saya dan keluarga berembuk, kami pilih berobat saja ke RSUD Tobelo. Sebab ada banyak orang orang Halbar yang berobat saat dirujuk ke Tobelo mereka bilang pelayanana RSUD Tobelo saat ini sudah sangat bagus sekali. Jadi kami pilih RSUD Tobelo” katanya.
Ia mengakui bahwa apa yang dikatakan orang orang yang bilang kalau RSUD Tobelo setelah akreditasi B punya pelayanan yang semakin baik itu benar.
“Saya dan keluarga yang pernah dirawat lebih sebulan sangat mendapat pelayanan prima dari RSUD Tobelo. Itu fakta nyata” katanya
Pdt Bony Bauronga yang sepanjang satu tahun terahir ini sudah beberapa kali merawat isteri dan anaknya di RSUD Tobelo juga merasakan hal yang sama.
“Saya sepanjang tahun ini ada beberapa kali keluarga saya dirawat di RSUD Tobelo. Jujur saya akui jika setelah rumah sakit ini terakreditasi klas B, pelayanan mereka sudah sangat baik. Malah jauh sekali bedanya dibanding dengan waktu waktu lalu. Saya rasa direktur dan menejemen bisa menata dan mengatur dengan baik sehingga pelayanan mereka sangat prima. Peralatan juga semakin lengkap dan dokter ahli juga sudah semakin bertambah dan beragam penyakit bisa ditangani disini” katanya lewat sambungan telpon Whatshap Sabtu (28/6) malam.
“Hal ini sudah tentu tak lepas dari kepemimpinan direktur dokter Janta Bony dan menejemennya yang sangat sangat baik mengelola pelayanan RSUD ini” ujarnya.
Semakin banyak masyarakat yang puas dengan pelayanan RSUD Tobelo yang dipimpin oleh dokter Janta Bony dan manejemennya tapi justeru sejumlah politisi meminta direktur dicopot, menimbulkan tanda tanya besar bagi Lembaga bantuan Hukum “Rakyat Halut”.
Sekretaris LBH Rakyat Halut, Abraham Nikijuluw SH Kepada Syallomnews Minggu (29/6) siang menyatakan rasa herannaya atas sikap sejumlah politisi baik anggota DPRD Propinsi dan juga DPRD Halmahera utara itu.
“Kami dari LBH Rakyat Halut bertanya, ada agenda apa dibalik desakan mereka ini ke Pak Bupati ? RSUD Tobelo ini berhasil naik klas dari C ke B, mendapat penghargaan penggunaan teknologi digital terbaik dan banyak penghargaan lain dari kemnetrian kesehatan di bawah kepemimpinan direktur dokter Janta Bony, kog tumben mereka keluarkan steatmen begitu. Mereka tidak tahu itu semua ya ?” tanya sekretaris yang sudah 8 tahun menjabat di LBH Rakyat Halut ini.
Abraham sangat yakin, masalah uang jasa para nakes itu bukan kesalahan direktur. Jadi bukan direktur RSUD yang minta dicopot.
“Kalau jasa nakes itu misalnya yang dilayani adalah peserta BPJS, terus pemda tak membayar biaya BPJS selama beberapa bulan. Yah sudah tentu jasa nakes mau diambil dari mana ? Salahkan pemerintahan Frans Muchlis sama mantan Kaban keuangan lalu dong, bukan direktur RSUD. Menurut kami dari LBH Rakyat Halut, itu permintaan yang tak masuk akal. Itu persoalan keuangan daerah di pemerintahan lalu. Paham ?” ujarnya
Ia berharap agar para politisi jangan karena mau cari panggung dan pencitraan di mata masyarakat lalu mengorbankan apa yang sudah diraih oleh RSUD Tobelo dengan sejumlah kesuksesannya. Sembari berharap Bupati Piet Babua tak perlu merespon permintaan politisi politisi itu.
Pdt Bony Bauronga M Th, salah satu warga yang merasakan pelayanan prima dari RSUD Tobelo dibawah kepemimpinan dokter Janta Bony sebagai direktur
“Masyarakat sudah sangat puas dengan pelayanan RSUD Tobelo saat ini. Tidak mudah lho bisa ada direktur baru nanti bisa sesukses dokter Janta Bony begini. Jangan malah dengan pergantian direktur baru, justeru akan membuat rumah sakit yang sudah bagus ini jadi terpuruk jauh lagi. Soal pembayaran honor nakes dan lain lain, kami dari LBH Rakyat Halut sangat yakin, dengan kemaampuan bupati Piet yang seorang birokrat sejati dibantu oleh Plt kadis keuangan, dokter Devy Bitjoli semuany a akan terselesaikan” ujarnya.
Mantan kabid sospol Kesbangpol Halut ini meminta agar para tenaga medis dan dokter tidak terprovokasi untuk ikut lakukan mogok kerja.
“Demo dan mogok kerja itu hak setiap orang. Tapi kerja sebagai perawat itu adalah kerja yang sangat mulia. Melayani orang sakit itu sangat berharga di mata Tuhan. Pasti Tuhan akan buka jalan memberkati keuangan daerah ini dan semua hak nakes pasti akan terbayar” ujarnya menutup perbincangan (mxs9)