”(TOBELO – SN) Sejak menjabat sebagai Kepala kejaksaan negeri Halmahera utara (Kajari Halut) 2 bulan lalu, Bambang Sunoto SH MH mulai menggalakan program Jaksa menyapa lewat media radio Syallom FM 90,2 Mhz. Program ini berbentuk edukasi pengetahuan hukum yang bersifat Dialog termasuk dengan masyarakat sehingga diharapkan masyarakat Halut dan sekitarnya mendapatkan pencerahan. Dari situlah akan muncul sikap kesadaran hukum.
Program acara Jaksa Menyapa ini sudah 2 kali diselenggarakan di radio Syallom yang membahas tentang “kekerasan seksual anak di Halmahera utara” dan thema “Selayang pandang KUHPidan yang akan beerlaku tahun depan”.
Ternyata langkah Kajari Halut ini mendapat apresiasi dan penghargaan tinggi dari sejumlah tokoh gereja yang ada di Halmahera utara.

Adv Herry Hiorumu SH M Si, Ketua bidang pengelolaan asset Gereja Sinode GMIH yang juga adalah seorang advokat menyambut baik program Kepala kejaksaan negeri Halmahera utara yang baru ini.

(Adv Herry Hiorumu SH, M Si, Ketua bidang Pengelolaan asset Gereja Sinode GMIH dan juga seorang pengacara)
“Saya rasa langkah pak kajari Halut yang baru ini patut kami apresiasi. Ini langkah sangat bagus dan menolong masyarakat yang buta hukum. Supaya memberi pencerahan agar tidak melakukan kejahatan setelah tahu konsekuensinya. Thema yang diangkat dalam dua kali talkshow itu adalah kebutuhan masyarakat Halut. Kami dari kalangan gereja di daerah ini berharap acara Jaksa Menyapa ini terus dilanjutkan, pak Kajari” katanya Kepada Syallomnews Selasa (10/9) di kantor Sinode GMIH Gamsungi Tobelo.

Ketua persekutuan Gereja Gereja dan lembaga Injili Indonesia (PGLII) Maluku utara, Pdt Dubel Djuangalenge SE, M Pdk ungkap hal senada.
“Apa yang dilakukan pak Kajari Halut yang baru dua bulan menjabat ini patut diberi apresiasi. Kami dari PGLII Maluku utara sangat respek dengan beliau. Kalau Kejaksaan Halut harus turun masuk keluar gereja gereja di daerah ini untuk penyuluhan hokum, sudah tentu butuh waktu dan biaya yang tak sedikit. Jadi menggunakan media radio seperti yang sudah dilakukan beberapa kali ini, sangat tepat” ujar Pdt Dubel lebih lanjut.
Apalagi menurutnya, pendengar radio Syallom selama ini dikenal sangat loyal mendengar radio Syallom dan penyebarannya sampai di pelosok desa yang tak terjangkau internet.

”Data survey dari Badan Pusat statistik yang dirilis tahun lalu itu menunjukan jika Maluku utara adalah propinsi ketiga terbawah yang masyarakatnya menggunakan internet, hanya sekitar 30an persen. Jadi sosialiasasi penyuluhan seperti ini yang dilakukan Kejaksaan negeri Halut di radio Syallom Tobelo adalah langkah bijak yang bisa membantu masyarakat paham soal soal hukum yang dibahas” katanya.

Pdt Dubel Djuangalenge yang juga Kepala perwakilan LPMI Maluku utara ini mengharapkan warga masyarakat Halut dan terlebih khsus warga gereja selalu menantikan dan mendengar acara Jaksa Menyapa ini.
“Terima kasih pak Kajari yang baru. Kami dari lembaga gereja sangat bersyukur bapak bisa buat program yang sangat bermanfaat ini. Mohon dipertahankan program bagus seperti ini”

Pdt Jhon Salawaty, M Th ketua persekutuan Gereja pentakosat Indonesia (PGPI) Halmahera utara sampaikan penghargaan yang sama. Ditemui di kediamannya Jl PAM, ia berujar.
“Saya sebagai ketua PGPI Halmahera utara sangat berterima kasih dengan pak Kajari yang baru sudah membuat program bagus ini. Masyarakat dan warga gereja Pentakosta kami perlu diedukasi dulu supaya mereka sudah tahu dan tak berani melakukan tindak pidana”

Ia berharap agar acara yang bagus ini durasinya bisa diperbanyak sehingga ada kesempatan masyarakat Halut bisa interaktif bertanya hal hal yang belum mereka pahami dari penjelasan narasumber.
“Baiknya interaktif dengan pendengar yang bertanya masalah hukum saat acara, itu bisa dipertimbangkan juga ke depannya. Supaya program Jaksa Menyapa itu lebih lengkap penjelasannya. Khan pastilah, anggaran Negara untuk hal hal penting seperti ini selalu disediakan. Biaya sosialisasi bisa dialokasikan ke program ini.”

Pdt Jhon Salawaty yang juga ketua Komunitas penginjil Peduli Halmahera utara (KPPHU) ini berharap di waktu ke depan, masyarakat Halut khususnya warga gereja pentakosta akan semakin berkurang yang melakukan tindakj pidana setelah mereka tahu akibat hukumnya waktu mendengar acara jaksa menyapa di radio Syallom Tobelo.

“Acara Jaksa Menyapa di bawah kepemimpinan Kepala Kejaksaan negeri Halut yang baru ini sangat berguna bagi warga gereja kami. Kami harap terus ditingkatkan dengan thema thema yang menjawab kebutuhan masyarakat” ujarnya sambil berjanji jika acara seperti ini ke depannya masih dilakukan, lembaganya PGPI Halut akan menghimbau warga jemaat untuk ikut menyimaknya.
Seperti diketahui, pasca mengepalai kejaksaan negeri Halut dua bulan lalu, Bambang Sutono SH MH langsung tancap gas. Melakukan langkkum lewat media radio dengan pendengar terbanyak ini.
Seperti diketahui acara Jaksa Menyapa di radio Syallom sudah dua kali diselenggarakan. Rabu (27/8) talkshow dengan thema Kekerasan Seksual Anak di Halmahera utara dengan narasumber Dewi Athira Akhsan SH MH (Kasie pidana umum Kejari Halut) dan Kamis (4/9) dengan thema “Selayang pandang menuju penerapan KUHP Baru tahun 2026” dengan narasumber Ridho Budaya Septarianto SH (Staf intel kejari halut)
Kedua acara talkshow ini mendapat respon yang sangat positif dan antusias dari belasan ribu pendengar setia radio Syallom dan penonton siaran Youtube dan media sosial.

“Tolong kalau bisa dari radio Syallom sampaikan Kepada Kejaksaan Halut jika ada acara lagi seperti ini, diberikan kesempatan Kepada pendengar supaya bisa mengajkan pertanyaan saat sesi interaktif ya” Bunyi salah satu WA pendengar yang dikirim ke studio setelah acarajaksa menyapa awal september lalu (hsw4)