Crew Radio Cristy Makassar di tahun 20001n

Tahun 2001 sampai 2006, saya dipercaya nenjadi staf penyiar di salah satu Radio rohani di Kota Makasar. Radio Cristy AM 828 Khz namanya, Radio ini didirkan dengan tujuan nelaksanakan amanat Agung.

Saya bergabung di sana tanpa mengerti arti penginjilan. Yah sekedar ikut menjadi terkenal.

Saat itu saya dipercaya membawakan sebuah acara Rohani Simpony Malam dari Jam 22 00 – 23 30 Wita. Acara itu formatnya sederhana. Saya hanya baca artikel dan ayat Alkitab dan kemudian memutar lagu rohani. Biasanya ada pendengar yang menelpon dan bersaksi serta meminta diputarkan lagu kesukaan mereka.

Pembagian Radio gratis kepada pendengar kerjasama dengan YKB Jakarta

Di waktu itu tanggal 22 Agustus 2003, saya menerima sepucuk surat dari Pak Pos. Surat dari pendengar acara Simpony malam. Nama pengririmnya Ancu Daeng Bora. Tempat tinggalnya di salah satu dusun terpencil di Kabupaten Jeneponto Sulawesi selatan.

Waktu itu, di Kabupaten Jeneponto tidak ada Gereja sama sekali. Beberapa orang Kristen yang mau beribadah Minggu, tempatnya hanya di aula Polres Jeneponto. Agak sulit mendirikan Gereja di sana waktu itu sebab masyarakat Jeneponto dikenal kuat dengan kultur Makassar yang sangat islami.

Saya sangat terkesan dengan isi surat dari Ancu Daeng Bora itu. Kata katanya itu masih terus tersimpan hingga saat ini di hati saya.

Kunjungan ke pendengar setia Radio Syallom di desa Saluta Galela utara

Bunyinya demikian : “Bung Egbert, saya sudah lebih 1 tahun ini setia mendengar  acara Simpony malam. Saya mendengarnya diam diam di dalam kamar supaya tidak ditahu oleh orangtua saya. Saya suka sekali dengar lagu lagu yang Bung putar. Apalagi kalimat kalimat motivasi dari Kitab Injil. Saya sadar betul bahwa kata kata yang Bung ucapkan itu mengandung nilai nilai kebenaran yang hakiki. Saya pecaya bahwa Isa itu juruselamat yang membawa manusia kembali ke Sorga. Tapi di sini saya tidak bisa berbuat apa apa. Tolong Bung dan penyiar radio di situ doakan supaya suatu saat saya bisa kerja di Kalimantan dan di sana saya bisa mengambil keputusan menjadi pengikut Isa Almasih”

Pembagian Radio gratis bagi Pendengar Radio Syallom

Berulang kali surat itu saya baca. Saya sangat senang sekali, Saya tunjukan surat itu kepada Pimpinan kami (Alm) Joseph Chendra dan beliau perintahkan kami untuk selalu mendoakan kerinduan pendengar itu. Berulang ulang. Setiap pagi, siang atau sore. Dalam pertemuan Penyiar, kami tak bosan mendoakan saudara kami ini.

Bulan Mei 2004, kembali lagi saya menrima surat dari Anju Daeng Bora ini. Tapi bukan lagi alamatnya di Jenponto. Tapi ia sudah bekerja di Salah satu perusahan di Balikpapan.

Radio Syallom pernah mendatangkan Pdt Gilbert Lumoindong ke Tobelo untuk KKR yang dihadiri 6000 orang

Isi suratnya singkat, “Puji Tuhan Bung Egbert, saya sekarang sudah bekerja di Balikpapan dan saya sudah dibaptis jadi pengikut Kristus di salah satu gereja di sini. Terima kasih untuk kata kata motivasi lewat radio Cristy yang Bung selalu sampaikan selama saya ada di Jeneponto” Luar biasa. Apa yang saya lakukan di acara itu kelihatan sangat sederhana. Membagikan kata kata motivasi dengn ayat Firman Tuhan dan putar lagu rohani selama 90 menit setiap malam. Dan hasilnya ada jiwa baru yang dibawa pada Kristus.

Saat itu hati saya benar benar diliputi sukacita. Tak terkirakan rasa sukacita itu. Ancu Daeng Bora bisa dijangkau dengan khabar baik karena ia mendengar Radio rohani. Di daerahnya gereja sulit didirikan. Sulit dapat ijin. Tapi dengan siaran frekuensi radio, berita khabar baik itu bisa tembus sampai dalam kamar Ancu Daeng Bora. Dan dari mendengar itulah kemudian ia menjadi orang percaya. 

Pembagian Sembako kepada Pendengar kerjasama dngan YTWR Malang

Roma 10 : 14 “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya jika mereka tidak percaya kepada Dia ? bagaimana mereka dapat pecaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia ? bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya ?”

Saya yakin bukan seorang Ancu Daeng Bora saja yang mengalami hal ini. Tapi masih banyak lagi, Di Radio itu, kami punya program Siaran bahasa Mandarin. Dan ada banyak orang orang yang berlatar belakang Non Kristen ahirnya jadi percaya Yesus setelah sering mendengar siaran radio kami itu.

Mengunjungi pendengar

Kalau kami buat acara Jumpa Fans, justeru yang paling banyak hadir adalah orang orang yang berlatar belakang Non Kristen. Mereka rupanya juga adalah pendengar setia siaran radio kami.

Ternyata pengaruh siaran rohani sebuah radio sangat kuat. Sebuah siaran radio rohani akan membuat orang orang percaya kembali bertobat dari jalan yang salah. Tak luput pula orang yang belum kenal jalan keselamatan pun bisa berjumpa secara pribadi dan dibaptis, setelah mendengar Firman Tuhan yang disampaikan di radio erohani.

Saya bertemu dengan banyak sekali orang di Kota Makassar dan daerah daerah di Sulawesi selatan yang sangat diberkati dengan siaran kami waktu itu. Gedung gereja boleh dibatasi dan dilarang didirikan di suatu daerah tertentu, tapi frekuensi siaran Radio tidak bisa dilarang dan dibatasi. Siaran Radio bahkan bisa masuk sampai dalam kamar seseorang dan mereka mengalami perjumpaan dengan Yesus seperti yang dialami oleh Ancu daeng Bora ini.

Lalu di sekitar tahun 2006, saat saya punya modal dana, langsung saja Tuhan kasih visi membangun Siaran radio di Kota Tobelo.

Ketika ide ini saya share ke teman teman sesama Pemgurus Organisasi Radio, mereka heran. Mereka melarang saya dan minta saya batalkan niat itu. Mungkin mereka mengasihi saya dan tak ingin saya jadi rugi akibat salah melangkah.

“Kita yang bangun Radio di Kota besar seperti Makassar ini saja kesulitan dapat iklan. Apalagi kalau kamu bangun radio di Kota kecil seperti Tobelo. Pasti sulit dapat Iklan. Jangan jangan baru jalan 2-3 bulan terus tutup. Kasihan khan uangmu ratusan juta terbuang percuma” kata teman saya pemilik radio Dangdut di Makassar. Bukan dia saja tapi ada beberapa teman lain yang minta saya urungkan saja niat itu.

Salah satu pengusaha Kristen mencegah saya dan bilang, “Kalau kami bikin radio Rohani di kota besar seperti Makassar ini pasti bisa ada yang kasih persembahan rutin. Tapi kalau kamu bikin radio rohani di kota kecil seperti Tobelo gak mungkinlah ada persembahan pendengar untuk menutupi biaya operasional setiap bulan”

Tapi tekad saya sudah bulat. Melihat jiwa jiwa di Tobelo dan Pulau Halmahera yang haus akan firmanNya. Yang butuh santapan rohani tiap hari. Yang butuh nasehat dan teguran keras untuk mereka bertobat.

Tgl 21 desember 2006 jam 17 10 wit. Tanggal bersejarah. Untuk pertama kali frekuensi 90,2 Mhz mengudara di di Halmahera. Sekitar 275 Juta habis untuk investasi kerajaan Sorga ini. Tapi sungguh saya bersyukur visi Tuhan buat Halmahera bisa terwujud lewat saya.

Kami mengudara dengan slogan the Voice of Transformation. Radio inspirasi orang Halmahera. Gereja di Udara. The Voice of Blessing.

Setelah berjalan beberapa bulan, benar apa yang dikatakan teman teman pemilik Radio di Makassar dulu. Kami kesulitan mendapatkan iklan di Kota kecil Tobelo ini. Kesadaran pengusaha beriklan di Tobelo sangat kecil. Orang berpikir seribu kali untuk mengeluarkan satu dua juta sebulan untuk mempromosikan usahanya. Bukan dulu. Bahkan sampai sekarang ini.

Lalu apakah karena sulit mendapatkan iklan di kota Tobelo ini lalu Radio milik Tuhan ini harus tutup dan tidak mengudara lagi ? Sebab yang ideal adalah media (Termasuk radio) harus hidup dari pemasukan iklan.

Puji Tuhan, selamanya Dia baik. Ketika 1 pintu tertutup, Dia masih punya 1001 pintu lain untuk menolong umatNya. Tuhan kirim buat Radio Syallom keluarga keluarga Bingkisan Kasih yang setiap hari kami sapa mereka di udara, dan mereka secara rutin memberikan persembahan untuk operasional kami setiap bulan.

Luar biasa. Selama 16 tahun pelayanan ini berjalan tidak pernah satu kalipun kami kekurangan untuk operasional bulanan. Lewat keluarga Bingkisan kasih ini, semua kebutuhan operasional kami setiap bulan tercukupi. Tidak lebih dan tidak kurang. Dari siulah Radio Syallom ini tetap eksis. Sekalipun pemasukan iklan sangat sangat minim.

Itulah cara Tuhan menolong pelayanan ini. Terkadang ketika kami membutuhlan biaya untuk perbaikan atau pergantian alat, tiba tiba saja ada orang yang tergerak memberikan dukungan dana buat kebutuhan itu. Tidak lebih dan tidak kurang juga.

Ibadah Minggu MImbar Syallom di Radio Syallom

Disinilah kami meihat bahwa Tuhan Yesus bertanggung jawab atas kebutuhan pelayanan ini dengan selalu menggerakan orang orang mendukung kami. Mereka tergerak mendukung kami karena menyadari bahwa pengaruh siaran rohani radio Syallom itu sangat nyata. Sudah banyak keluarga yang mengalami pemulihan dari pelayanan di udara ini. Ada penjahat yang diselamatkan dan menjadi pengikut Yesus setelah secara kebetulan mendengar Khotbah di radio Syallom. Bahkan ada keluarga di Halmahera ini yang sudah menjadi tradisi menyambut Natal dan Tahun baru, selalu menyiapkan minuman beralkohol dengan nilai jutaan rupiah, tapi setelah mendengar firman di radio Syallom kebiasaan yang sudah turun temurun ini dihilangkan sama sekali.

Untuk setiap dukungan dukungan dari pendengar yang diberikan rutin sehingga siaran ini bisa terus bertahan sampai 16 tahun tanpa iklan, kami hanya mendoakan mereka. Tuhan yang akan membalas limpah. Sebab mereka sedang menabur di ladang Tuhan yang subur. Nantinya mereka akan menuai berkas gandum yang berkelimpahan.

Setiap pagi Crew berdoa agar orang orang yang belum percaya Yesus dapat dijamah setelah mendengar siaran rohani dari Radio Syallom dan kemudian dibaptis

Tuhan juga kirim para Hamba Tuhan dari berbagai gereja di Tobelo untuk menjadi pengkhotbah di siaran Radio kami. Sehingga sehari 3 kali, kami bisa sajikan makanan rohani khotbah satu jam buat pendengar. Rutin, sehari tiga kali. Saya sangat yakin ada banyak Ancu Daeng Bora lain yang mengalami perjumpaan dengan Yesus setelah mendengar khotbah khotbah dari teman Hamba Tuhan Tobelo ini. Apalagi sekarang ini siaran radio Syallom bisa dijangkau sampai ke ujung dunia dengan streaming internet.

Melaksanakan perintah Amanat Agung lewat siaran Radio sangat efektif dan tepat sasaran. Gereja boleh dilarang berdiri. Tapi frekuensi siaran Radio tidak bisa dilarang masuk sampai dalam kamar seseorang.

Sungguh sangat beruntung bagi setiap kita yang dipercaya Tuhan terlibat dalam pelayanan Radio rohani ini.

Tuhan Yesus memberkati

 

By admin