(KAO SN Sejumlah bangunan untuk kegiatan industri kecil menengah (IKM) yang berada di desa Biang kecamatan Kao, nampak tidak terurus dan tak dipedulikan pemerintahan daerah. Kondisi lokasi tanah yang ditumbuhi dengan ilalang lebat, beberapa pintu dan jendela yang terlepas dan terbuka lebar serta beberapa peralatan mesin yang terpisah dari tempatnya, menjadi gambaran nyata kondisi bangunan yang dibiayai pemerintah pusat milyaran rupiah ini sekitar 5 tahun lalu.

Jika kita memasuki area IKM Biang ini, kesan pertama yang terlihat adalah tempat ini seperti bukan kawasan milik pemerintah sebab hampir semua bangunan ditutupi dengan rumput yang sangat tinggi.
Belum lagi saat masuk ke sejumlah ruangan, sangat miris karena ditutupi lantai dan meja2 dengan debu yang sangat tebal. Sedangkan jika diamati dengan saksama, ada beberapa alat yang sudah dicuri karena pintu ruangan terbuka lebar dari pagi hingga malam hari.

Keprihatinan diungkapkan oleh anggota DPRD Halmahera utara dari dapil 3, Julius Ishak Nanlohy.

Julius Isak nanlohy, Anggota DPRD Halut Dapil Kao malifut
Ia sangat prihatin sebab bangunan yang dibangun dengan biaya besar ini tujuannya untuk membantu kegiatan pengusaha menengah dan kecil di daerah ini. Tapi selama 5 tahun ini dibiarkan terbengkslsi begitu saja dan ada kesan tak terawat.

Yulius Ishak Nanlohy berharap, jika di pemerintahan baru Piet Kasman nanti, IKM ini benar benar difungsikan dengan memberi penganggaran yang jelas. Atau paling tidak, area ini IKM Biang diserahkan ke pihak ketiga yang mengelola untuk kepentingan pengusaha menengah dan kecil di daerah ini

“Setahu saya bangunan ini dibangun dengan anggaran pemerintah pusat milyaran rupiah. Sudah lebih 5 tahun ini tak terurus. Karena itu saya minta supaya pemerintah baru Piet Kasman nantinya nantinya bisa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan memberdayakan pengusaha menengah dan kecil di kawasan ini. Kalau tidak terurus begini, lama lama bangunan ini akan jadi gudang tua yang tinggal menunggu waktu roboh saja” kata politisi Partai Perindo ini.

Ia berharap agar melalui Dinas Perindustrian dan perdagangan Halut nanti dianggarkan biaya untuk perawatan gedung gedung ini. Supaya tidak ditumbuhi rumput seperti sekarang ini.
“Paling tidak perlu ada tenaga honorer yang diberi tugas pembersihan dan pengamanan peralatan seta mesin mesinnya yang bernilai mahal itu”

Julius Ishak Nanlohy juga memberi masukan Kepada pemerintahan Piet Kasman nantinya untuk memanfaatkan bangunan yang sudah ada untuk kepentingan UMKM halut.
“Saran saya kalau bisa gedung itu dikasih ke Pihak ketiga Swasta untuk dikelola supaya bisa dimanfaatkan dan hasilnya bisa menambah PAD daerah Halut ini”
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha lokal lingkar Tambang (APLITA) Kao melalui ketuanya Charles Fredy Ngingi, S Sos yang dihubungi Syallomnews Sabtu 8 maret pagi menyatakan kesiapan Asosiasinya APLITA untuk menangani kawasan IKM Biang itu jika dipercayakan pemerintahan Piet Kasman nanti.

APLITA yang mewadahi sejumlah pengusaha menengah dan kecil di wilayah Kao dan sekitarnya siap brkerjasama dengan pemerintahan Piet Kasman nanti untuk memberdayakan pengusaha menebgah dan di Halmahera utara agar lebih sejahtera dengan memanfaatkan area dan peralatan IKM Biang yang masih ada saat ini.

Charles Fredy Ngingi, S Sos, Ketua Asosiasi Pengusaha Lokal Lingkar Tambang (APLITA)
“Kami para pengusaha yang tergabung dalam wadah APLITA Kao sangat siap jika IKM itu diserahkan Kepada pihak ketiga untuk dikelola dengan sistim bagi hasil dengan Pemkab nantinya. Tapi yang lebih penting dari itu adalah supaya teman teman pengusaha UMKM di kao dan sekitarnya bisa menggunakan fasilitas itu bagi kesejahteraan masyarakat secara luas” katanya singkat. (des6)