Peserta FGD Foto bersama Bupati Halmahera utara Ir Frans Manery
Spread the love

(TOBELO – SN) Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGIW) Maluku utara sukses selenggarakan kegiatan Forum Group Discusion (FGD) dalam rangka merayakan Paskah 2023.

 FGD dengan thema “Peran Politik warga Gereja dalam membangun keadaban publik masyarakat Majemuk” berlangsung Jumat (14/4) pagi di Rumah doa Gereja Kristen Perjanjian Baru Masa depan cerah Buaele.

 Acara FGD ini diikuti sekitar 50an Orang yang terdiri dari Warga gereja yang sementara terlibat dalam politik praktis dan pengurus partai politik serta beberapa orang pimpinan jemaat dan gembala sidang.

Para Pemateri FGD : Pdt William Terloit, S Th, Nofino Lobiua SH dan Abner Nones S Pd didampingi Pdt Dr Julianus Mojau M Th

 FGD ini menghadirkan para pemateri Pdt William Terloit, S Th (Sekum PGIW Malut), Nofino Lobiua SH (mantan anggota DPRD Propinsi dan mantan ketua DPRD Halut) serta Abner Nones, S Pd (mantan Anggota DPRD Propinsi). Sedangkan yang menjadi Moderator adalah Pdt Dr Julianus Mojau, M Th yang adalah Ketua PGIW Maluku utara.

 Acara dibuka oleh bupati Halmahera utara Ir Frans Manery. Dalam sambutan pembukaanya, Frans Menery yang juga saat ini menjabat ketua DPD Partai golkar Halut mengapresiasi acara diskusi ysng sudah dibuat PGIW ini Karena ini menjadi kebutuhan jemaat saat menyambut tahun politik 2024.

 “Kami selaku pemrintah sangat berterima kasih kepada MPH PGIW Maluku utara yang sudah menyelenggarakan acara ini sebsab ini menjadi kebutuhan warga gereja. Memang kita harus memberikan pengertian yang benar kepada warga gereja. Saya juga berharap para pemimpin gereja juga harus membatasi diri untuk tidak membawa kepentingan politik pribadi dengan membawa bawa nama organisasi gereja’ kata Bupati Manery.

 Lebih lanjut ia juga juga tekankan bahwa lembaga gereja tidak boleh terjun dalam berpolitik, Tapi warga Gereja wajib hukumnya tahu politik, sehingga Gereja tidak dipolisisasi oleh kepentingan orang orang tertentu.

Pemateri  pertama   Pdt  William J Terloit S, Th Sekum PGIW Malut membawakan materi dari sisi teologis mengatakan “Karena umat yang percaya adalah bagian dari panggilan Allah, maka dari itu sebagai warga Gereja wajib megetahui peran politiknya dengan prinsip prinsip kebenaran yang sesuai firman Tuhan”

Pemateri ke 2 Nofino Lobius SH mengatakan Politisi Kristen wajib mengetahui ayat yang di tulis dalam Alkitab 1 Pertus 2 ayat 9 dan kemudian Roma 13 pedoman dalam konteks politik kekuasaan,

Bupati Halmahera Utara Ir Frans Manery saat memberikan sambutan di acara pembukaan

Melekat dalam diri kita adalah iman yang rajani, Karena itu setiap Politisi Kristen harus memiliki target politik dengan kekuasaan supaya bisa punya dampak bagi masyarakat banyak.

 “Menyebarkan kasih Tuhan kepada sesama melalui jabatan sebagai politisi yang dikasih Tuhan kekuasaan” kata mantan Ketua DPRD Halut ini

 Sedangkan materi ke 3 yang dibawakan oleh Abner Nones S Pd, ketua Partai Solidaritas Indonesia Halut ini mengatakan konteks politik keindonesiaan  dan  dalam konteks politik Kristiani harus  berdasar dalam pedoman kitab  Yeremia 29.

Urusan  kelola kekuasaan dan  kepemimpinan bagi politis Kristen  itu hanya empat yang wajib di lakukan  : Pertama,  Representasi, kedua  kecakapan dalam memahami Undang undang yang berlaku, ketiga  memiliki kemampuan menyusun peraturan yang  baik-baik  dalam konteks sebagai anggota DPR dan keempat fungsi kontrol, karena fungsi kontrol itu yang paling penting dalam kepemimpinan,

 Setelah pemaparan ketiga pemateri, banyak sekali tanggapan dari para peserta yang disampaikan lewat sejumlah pertanyaan untuk diskusikan.

Sedangkan di ahir acara kepada Syallomnews, Ketua MPH PGIW Malut Pdt Dr Julianus Mojau M Th mengatakan kegiatan FGD ini penting untuk memediasi pimpinan gereja anggota PGIW dan warga gereja untuk berdiskusi dan bersikap bagaimana peranan Politisi Kristen dalam masyarakat majemuk di Maluku utara.

 Menurutnya, beberapa simpulan yang dihasilkan dari diskusi tadi ada beberapa catatan penting. Pertama, Politik praktis adalah panggilan asasi warga gereja. Kedua, karena itu adalah panggilan asasi maka warga gereja yang mau terjun dalam politik harus mempersiapkan diri dalam semua segi termasuk mempersiapkan mutu dirinya dalam kemampuan berpolitik yang baik, pengetahuannya serta ketrampilan dalam menjalankan fungsi legislasi.

 Selanjutnya, Karena dalam hal pilih memilih ini khan banyak orang. Sehingga diperlukan kemampuan komunikasi yang negosiatif dan saling membesarkan. Sehingga siapapun yang akhitnya terpilih, semua harus mau berbesar hati memberi dukungannya untuk memajukan keadaban publik masyarakat yang majemuk.

 “Perlu adanya ruang yang selalu terbuka di antara para Calon legislatif Kristen untuk saling membangun komunikasi” katanya.

 Lebih lanjut Pdt Dr Julianus katakan karena politik itu adalah hasrat maka dibutuhkan pendidikan politik yang berkelanjutan untuk menyekolahkan hasrat tersebut.

Menurutnya dalam konteks ini PGIW Malut  dan gereja anggota harus memiliki kepedulian  dalam fungsi mediasi untuk pendidikan politik dan pastoral bagi warganya gereja. Dan yang terahir, karena politik itu adalah panggilan maka politisi Kristen harus menjalankan fungsinya untuk kepentingan banyak orang demi kemuliaan nama Tuhan. (yol10)

 

 

 

 

By admin