(TOBELO – SN)  Sasana Tinju Rajawali  boxing camp yang beralamat didesa Wari tepatnya di samping studio Radio Syallom, telah berdiri secara resmi 2 tahun yang lalu.

Tidak tanggung tanggung, sasana Tinju ini didirikan dengan akta notaris serta keberadaannya didaftarkan di pemerintah desa wari, di KONI Halmahera utara, Pertina propinsi dan pertina Halmahera utara.

Secara hukum keberadaan sasana Tinju Rajawali boxing camp Wari adalah sasana Tinju resmi, yang bertujuan membina dan melatih generasi muda berbakat untuk menjadi petinju sukses yang mengharumkan nama Halmahera utara di pentas Tinju level propinsi dan nasional.

Saat ini, sasana Tinju Rajawali boxing camp wari sementara melatih petinju usia dini, dasar dasar bertindak serta trik mengalahkan lawan. Mereka berusia antara 10 tahun sampai 20 tahun. Bahkan ada sekitar 5-6 petinju remaja berusia 16-18 tahun yang siap tampil di pertandingan Tinju tingkat pelajar seperti POPDA dll.

Sayangnya, kesungguhan pengelola sasana ini mempersiapkan petinju muda, tidak mendapat dukungan dari pemda Halut melalui Dinas pemuda dan olahraga, KONI dan Pertina Halut.

Pelatih sasana Tinju Rajawali boxing camp Wari, Decky Lelet di sela sela latihan Senin 26 januari sore, menyampaikan harapannya agar Pertina Halut yang selalu menerima dana hibah dari pemda ratusan Juta setiap tahun, dapat memberikan bantuan peralatan seperti: sarung Tinju, sansak dan peralatan latihan lainnya. Sebab sasananya sangat membutuhkan peralatan peralatan itu. Menurutnya, selama sasana Tinju Rajawali boxing camp berdiri, mereka sama sekali tidak pernah menerima bantuan peralatan baik dari Dinas pemuda dan olahraga Halut,  pemerintah desa Wari, KONI atau dari pertina Halut. Padahal yang dibina saat ini di sasana Tinju Rajawali ada sekitar 40an generasi muda Halut yang bercita cita mau jadi petinju handal masa depan. Sementara peralatan latihan yang mereka miliki sudah banyak yang rusak.

“Saat ini kami sedang melatih sekitar 40an anak usia dini dan reaja yang berbakat dan bercita cita mau jadi petinju handal masa depan. Sayangnya wadah seperti KONI dan Petina kurang memberi pehatian kepada sasana kami. Khan setiap tahun itu selalu ada dana hibah ratusan juta untuk Pertina, tapi untuk mendapat bantuan alat latihan seperti sansak, saung tinju dan lain lain sama sekali tak pernah kami terima” katanya kepada Syallomnews di sela sela latihan Senin (27/1) sore

Ia berharap agar di tahun ini, pengurus Pertina Halut yang ada dilakukan pergantian dengan orang orang yang sangat peduli Tinju. Demi kemajuan olahraga ini yang sudah berulang kali mengharumkan nama Halmahera utara.

“Olahraga tinju ini khan selalu membawa pulang medali kalau ada event olahraga seperti POPDA, Pra PON dll untuk keharuman nama Halut. Jadi usul kami jika pengurus Pertina Halut sudah masa periode selesai segera dilakukan perganitian supaya kami sasana sasana yang ada bisa lebih mendapat perhatian dari pengurus Pertina yang baru”

Ia juga berharap ada kepedulian dari pihak swasta dari perusahan lokal di desa Wari lewat dana CSR Mereka untuk membantu peralatan latihan sasana Tinju ini.

“Kami juga harapkan dukungan pihak swasta yang mau peduli pada pengembanagan olahraga tinju di wari ini” kata Decky Lelet yang juga sahabat mantan petinju nasional Adrianus Taroreh ini

Seperti diketahui, latihan Tinju di sasana ini dibagi dalam 3 hari latihan : Selasa, kamis dan sabtu. Dari jam 2 sampai jam 4, latihan dasar Tinju bagi pemula dan jam 4 sampai jam 6 sore latihan pemantapan bagi petinju yang siap tanding.

Susunan pengurus sasana Rajawali boxing camp Wari  seperti yang tercantum dalam Akte notaris pendirian yaitu Ketua Egbert Hoata, sekretaris Ine Manabung dan bendahara Piter Ire Hoata. Sasana ini dilatih oleh Decky Lelet, mantan atlet Tinju berpengalaman dari Sulawesi Utara (jsw5)

By admin