Kepala Desa Samuda Erwin Rasai, Ketua adat Samuda Yoel Bunga dan Pdt Reinhard Bitjara saat berkunjung ke kantor Syallomnews Rabu (15/3)
Spread the love

(TOBELO – SN) Kasus dugaam percabulan anak yang dialami oleh AK (15 tahun) di desa Samuda Kec Galela barat Hari Minggu 18 september 2022 jam 20 00 malam semakin menjadi sorotan publik. Bukan saja kasus yang sudah lumayan lama ini diperbincangkan masyarakat kalangan bawah, tapi kasus ini juga menjadi perhatian serius dari tokoh pemerintahan, tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Samuda. Mereka adalah Kepala desa Samuda Erwin Rasai. Ketua adat Yoel Bunga dan tokoh Gereja Pdt Reinhard Bitjara.

Rabu (15/3) sore, secara khusus kantor Syallomnews didatangi oleh 3 orang pemuka Desa Samuda untuk menyampaikan harapan mereka lewat media agar Polres Halut memberikan perhatian yang lebih sehingga kasus ini segera dituntaskan dengan menyeret pelaku ke proses persidangan.

Pertemuan antara Keluarga pelaku dengan keluarga korban di kantor Desa Samuda Tgl 4 Oktober 2022

 

Kepala Desa Samuda Erwin Rasai mengatakan harapannya agar kasus ini segera dituntaskan dengan bukti dan saksi yang sudah ada di Penyidik PPA Polres Halut. Yang paling penting menurutnya, terduka pelaku sebenarnya dulu sudah siap bertanggung jawab atas perbuatannya saat pengurusan di Kantor Desa.

“Beberapa saat setelah kejadian saya dua kali didatangi oleh orangtua pelaku tgl 18 dan 19 September  dan meminta penyelesaian kasus ini secara kekeluargaan. Mereka siap membayar ganti rugi terhadap korban sebagai bentuk pertanggungjawaban kejadian percabulan itu. Saya sebagai kepala desa berpikir,  ini bukan kasus biasa biasa saja. Ini kasus pidana. Sehingga saya ajak pertemuan terduga pelaku dan keluarganya, orangtua korban  bertemu di kantor desa tanggal 4 Oktober. Pertemuan itu juga melibatkan tokoh adat dan semua perangkat desa Samuda. Sayangnya permintaan biaya pengganti dari keluarga korban tidak dapat dipenuhi pelaku dan keluarganya sehingga proses ini berlanjut ke Polisi” kata Erwin Rasai.

Kepala Desa Samuda Erwin Rasai, Ketua adat Samuda Yoel Bunga dan Pdt Reinhard Bitjara saat berkunjung ke kantor Syallomnews Rabu (15/3)

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada pengakuan dari pelaku dan keluarganya untuk siap bertanggung jawab dalam pertemuan itu.

“Ini jelas benar dan harap penyidik Polres Halut catat baik baik. Yang saksikan itu hampir semua perangkat desa Samuda dan tokoh adat yang ada di kantor desa waktu itu. Jadi kalau selaku kepala desa dalam keterangan di Polisi, keluarga korban bilang saya berbohong, silahkan penyidik periksa perangkat desa dan tokoh adat Samuda yang dengar sendiri pengakuan itu. Supaya Polisi lebih yakin dan mempercepat proses ini” katanya.

Yoel Bunga, tokoh adat Samuda yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan hal serupa.

Yakob Kabali bersama anaknya AK korban percabulan di desa Samuda

“Saya dan beberapa tokoh adat hadir di pertemuan itu. Kami juga dengar pengakuan pelaku untuk siap bertanggung jawab. Tapi saat keluarga korban meminta sejumlah uang pengganti, mereka tidak bersedia dengan jumlah yang diminta. Bahkan mereka akhirnya bilang biar kasus ini diselesaikan di Polisi saja. Saya sebagai tokoh adat dengar dan saksikan pengakuan itu dalam pertemuan. Ini benar benar sesuai fakta.”

Joel Bunga berharap Polisi secepatnya menangani kasus ini supaya jelas status hukumnya dan tidak menimbulkan gesekan gesekan dalam masyarakat dan keluarga pelaku dan keluarga korban.

Pdt Reinhard Bitjara salah satu tokoh gereja Desa Samuda yang datang bersama di kantor Syallomnews juga menyampaikan hal senada. Ia berharap jika memang Polisi sudah melakukan gelar perkara agar kasus ini ditangani lebih cepat.

“Kasus ini bergulir sudah 6 bulan, Dihadapan ketua adat dan kepala desa sudah ada kesaksian yang jelas. Kami harap bisa ditindak lanjuti. Kami sebagai tokoh gereja ingin institusi Polri di Halmahera utara ini tidak menjadi sorotan publik gara gara kasus ini. Kami ini setiap minggu selalu mendoakan kinerja Polisi dalam setiap ibadah Minggu supaya jadi selalu baik. Sayang khan hanya karena kasus ini masyarakat bisa punya pikiran yang agak negatif ke Polisi. Padahal kami tahu Penyidik sudah kerja keras tangani kasus ini. Semoga kasus ini secepatnya bergulir ke kejaksaan” kata Pendeta GKPMI Samuda ini (yfr7)

 

 

 

By admin