Polsek Loloda Utara

(TOBELO – SN) Perselisihan antar desa Mamojiu dan Doitia sampai dengan saat ini belum ada titik terangnya. Pasalnya warga desa mamojiu kecewa atas tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga desa Doitia di Polsek loloda utara pada  senin (3/1

Arif Doro, warga desa Mamojiu yang juga menjadi salah satu korban dalam tindakan main Hakim sendiri di Polsek Loloda Utara menceritakan kepada wartawan Syallomnews Senin (7/8) asal muasal kejadiannya.

“Sebelumnya sekelompok warga desa Doitia datang di Desa Mamojiu untuk menghadiri acara Pesta Nikah jumat (30/12/2022) pukul 19 30 WIT. Dan kemudian terjadi pemukulan sekitar jam 23 00  WIT, sekolompok warga Desa Doitia memukul warga Desa Mamojiu Dan disitulah terjadi kesalahpahaman Warga kefua desa bertetangga ini, Persoalan ini kemudian  dibawa ke Polsek Loloda Utara, untuk dibuat penyelesaian secara kekeluargaan”

Arif Doru, salah satu korban pengeroyokan warga Desa Mamojiu

Arif Doru melanjutkan, “Senin (02/01/2023) Warga desa Mamojiu datang ke polsek Loloda Utara untuk melakukan upaya penyelesaian sesuai permintaan Polisi.  Namun warga Desa Doitia yang terlibat tidak hadir. Sebagai bentuk rasa tangung jawab warga Mamojiu, mereka menunggu sampai besok hari”.

Hingga akhirnya Pada tanggal (03/01) sekitar pukul 13 00 Wit, tiba-tiba sekelompok warga Desa Doitia langsung masuk ke kantor Polsek Loloda utara dan langsung memukul kurang lebih 10 orang warga desa Mamojiu yang diantaranya ada para tokoh pemuda dan tokoh agama. petugas Polsek waktu kejadian hanya ada Kapolsek dan 1 personilnya. Akibat  kurangnya personil, pihak kepolisian tidak bisa mengatasi kekacauan tersebut.

Polsek Loloda Utara

Hal tersebut di saksikan oleh salah satu korban pemukulan yaitu Arif Doro, Ia juga mengatakan sangat kecewa pada petugas Polsek yang tidak bisa menindak lanjuti kekacauaan yang terjadi di polsek Lolut dikarenakan pihak polsek berdalih ingin menyelesaikan persoalan kekacauan di pesta nikah terlebih dahulu. Setelahnya baru diurus kasus pemukulan di polsek Lolut itu.

“Setelah kejadian itu saya langsung sampaikan di kapolsek dan penyidik di Polsek situ. Bagimana dengan persoalan terjadi pemukulan kita ini?. Tapi jawaban kapolsek dan penyidik kita selesaikan  dulu persoalan di pesta kawin. Kami selaku warga Desa Mamojiu merasa kecewa karena tidak ada tindak lanjut yang dilakukan oleh kapolsek Loloda utara’’sesalnya.

Arif sangat mengharapkan ada tindak lanjut dari Polsek loloda utara. Rencananya juga ia dan warga desa Mamojiu akan melaporkan kasus ini ke Polres Halut namun terkendala biaya.

“Oke baik juga kalau Polsek mau selesaikan kasus pemukulan di saat pesta nikah tanggal 30 desember itu. Tapi itu bukan berarti kasus warga kami yang dikeroyok oleh warga Desa Doitia yang terjadi di Kantor Polsek Loloda Utara didiamkan” katanya.

“Kami berharap ada tindak lanjut dari kapolsek Loloda utara. Kami disana berpikir mau lapor ke polres tapi ketika kita pertimbangkan disana bahwa semua ini harus ada uang transport, makanya sampai sekarang ini kita masih bertanya-tanya, karena tidak ada uang.”harapnya.

Sedangkan Kapolsek Loloda utara yang ingin dikonfirmasi syallomnews mengenai peristiwa tersebut sampai berita ini diturunkan, ketika nomor ponselnya dihubungi sejak kemarin hingga saat ini nomornya tidak aktif dan tidak dapat dihubungi.(mkh011)

By admin