(TOBELO – SN) Sejumlah pengaduan yang ditangani Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Halut dari Orangtua yang anaknya mengalami kekerasan seksual di Halmahera utara, semakin hari semakin bertambah.
Modus kekerasan terhadap anak ini semakin sadis dan menakutkan, karena banyak pelakunya adalah orang orang dekat dari korban. Dengan mengiming imingi sesuatu, anak anak disetubuhi bahkan sampai hamil. Dan tak bisa dipungkiri kalau pelakunya adalah ayah kandung, kakek kandung, paman dan orang dekatnya.
Semakin meningkatnya kasus kekerasan seksual anak di Halmahera utara menjadi perhatian serius LBH Rakyat Halut sebab trend ini selalu terjadi dalam beberapa tahun terahir ini. malah grafiknya semakin meningkat di Halmahera utara.

Daud Koda SH, Advokat Magang dan Pengurus LBH Rakyat Halut
“Kami di LBH Rakyat Halut tak pernah habis habisnya menangani kasus kekerasan seksual anak. Grafiknya terus meningkat. Kami selalu berkordinasi dengan bidang perlindungan anak DP3AKB Halut dalam penangananya selama ini” Kata Daud Koda SH, Pengurus LBH Rakyat Halut yang berstatus Advokad Magang.
Menurutnya, kadang kordinasi itu tak berjalan lancar sebab sepertinya bidang ini mengalami kendala penganggaran.
“Saat ada anak yang jadi korban, seharusnya Dinas ini yang ada paling depan mendampingi korban dan keluarga. Begitu juga pencegahan lewat media massa harus intens dilakukan. Tapi jika Badan Aset dan keuangan daerah (BAKD) Halut tidak merealisasikan pembayaran kegiatan mereka, yah pasti kekerasan seksual anak di daerah ini akan terus tumbuh subur” katanya.
Ia mengingatkan Bupati Frans Manery dan Sekretaris daerah Drs EJ Papilaya untuk mengikuti dengan saksama kebijakan keuangan daerah yang dilakukan oleh Kepala BAKD Halut Mahmud Lasidji, khususnya penganggaran dan pencairan DAK bidang Perlindung anak dan Pemberdayaan Perempuan DP3AKB Halut.

“Ini khan tidak masuk akal. Ini kita sudah masuk triwulan ke 4 penganggaran kegiatan bidang perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Masak sih dana DAK dari pusat tidak tersalur ke bidang ini. Kami menduga, dananya sudah ada tapi dipakai untuk keperluan lain, misalnya membayar proyek kontraktor yang dari DAU. Ini dugaan kami. Yah kita tahulah, Apakah dengan pembayaran ke kontraaktor itu, doi bayar doi ?” Ujar Pria alumni Uniera asal Loloda ini.
Ia pastikan jika lembaganya LBH Rakyat Halut tidak akan mendiamkan hal hal seperti ini.

“Halut ini sudah darurat kekerasan seksual anak. Kasus seperti itu terus terjadi. Pemkab tidak bisa cuek dan tak peduli. Anggaran DAK itu sudah jelas peruntukannya dan jelas nomenklaturnya. Jadi jangan coba coba main main dengan menggeser dana yang ditransfer dari pusat untuk membayar keperluan lain.” Ujarnya serius
Sebagai lembaga yang sangat peduli kepentingan masyarakat, menurut Daud Koda SH, LBH Rakyat Halut akan terus menggali informasi dari berbagai sumber untuk “membongkar” tuntas penganggaran DAK bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak DP3AKB Halut apakah sudah dilakukan sesuai aturan atau ada yang coba coba main main dengan menggeser ke pembayaran kontrak kontraktor.

“Mari bapak Ibu di BAKD Halut, miliki hati nurani. Bagaimana jika kejadian anak anak anda yang alami kekeerasan seksual. Mohon jika anggaran DAK bidang ini sudah ditransfer dari pusat, bayarkan segera. Jika tidak kami dari LBH Rakyat Halut akan terus suarakan melalui media massa”
Ia mengingatkan Kepala dan para staf BAKD Halut agar serius menanggapi keluhan pembayaran hak orang. Jika tidak orang orang akan mendoakan dan menyerahkan pada Tuhan dalam doa doa mereka.
“Bisa saja anda terkena kutuk dari Tuhan karena doa doa dari orang yang haknya tak terbayar dengan kena penyakit tumor yang bikin anda tidak bisa duduk normal lagi. Gusti ora sare. Ingat Tuhan tidak tidur”
Salah satu kegiatan DP3AKB Halut di Kecamatan Untuk sosialisasi pencegahan dan penanganan KDRT dan Kekerasan anak
Sementara itu, kepala BAKD Halut Mahmud Lasidji yang sudah diminta tanggapannya lewat surat resmi dari Syallomnews sampai berita ini diturunkan, tidak memberikan penjelasan dan tanggapan apapun (kng1)