(TOBELO – SN) Setelah sebulan bolak balik mengurus dana Hibah Pemkab di Badan Keuangan dan aset daerah (BAKD) Halmahera utara dan belum terealisasi, ketua yayasan Suara Syallom Indonesia kembali angkat suara dan pertanyakan.
Egbert Hoata SH, Ketua Yayasan Suara Syallom Indonesia Halmahera Utara pertanyakan hal itu. Kepada sejumlah wartawan Egbert sangat sesalkan kelambanan yang terjadi ini. Sebab Surat Perintah membayar (SPM) dari Badan Kesabangpol sudah sebulan lalu diantar ke BAKD.
“Kami sudah bolak balik pertanyakan realisasinya tapi jawaban mereka bersabar karena kas daerah kosong” katanya.
Egbert cukup merasa geram sebab dana hibah yang diberikan hanya 20 juta tapi Pemkab tidak sanggup padahal naskah perjanjian Hibah Daerah sudah ditandatangani oleh Yayasannya dengan Bupati Halmahera utara.
“Karena kami tahu ada bantuan dana hibah 20 juta dari Pemkab maka kami bisa lakukan acara pembinaan generasi muda Strongger together 3 baru baru ini di Hotel Kita Wosia”
Akibat kelambanan itu akhirnya panitia harus mengalami kendala untuk urusan pembayaran akomodasi dari pemilik hotel” ujarnya.
Ia berharap Kepala BKAD Halut dapat ikut merasakan kesulitan yang sedang dihadapi yayasannya saat ini dan jika kas darah terisi bisa meralisasikannya.
Ia juga berharap Dana bagi Hasil dari propinsi dalam waktu dekat bisa terbayar sehingga kebutuhan pembiayaan daerah, termasuk penyaluran dana hibah kepada yayasannya bisa terealisasi juga.(ikd5)