Spread the love

(TOBELO – SN) Aksi puluhan orang dari sebuah elemen kelembagaan mahasiswa Tobelo yang terjadi hari ini, Selasa (22/2) dikecam keras Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Halut. Penyebabnya, akibat tindakan  yang tak beretika, Bupati Halut Ir Frans Menery naik pitam dan mengeluarkan kata kata amarah kepada mereka.

Awal peristiwanya adalah sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan gerakan mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tobelo melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut penuntasan sejumlah dugaan terjadinya Korupsi di Pemkab Halut.

Kedatangan kelompok aksi ini disambut hangat oleh Pemkab Halut lewat Bupati Frans Manery yang mau mendatangi mereka dan mau juga mendengar teriakan orasi mereka sampai selesai.

Saat giliran selesai Orator berbicara, Bupati Frans Menery ingin memberikan penjelasan untuk menjawab tudingan pendemo ini. Tapi justeru saat Bupati Halut 2 periode ini mau berbicata melalui sound system pendemo, tiba tiba genset dimatikan dan suara Bupati Manery tidak terdengar lagi.

Dari kejadian tersebut Bupati Frans marah dengan mengeluarkan kalimat keras  sebab merasa pendemo tidak menghargai dirinya sebagai Kepala pemerintahan daerah ini.

“Kalu saya pribadi Frans Manery ngoni tara hargai juga tara apa apa, tapi saya hadir di sini sebagai pemimpin atas 200 ribu masyarakat Halut, sebagai pemerintah” katanya

Akibat kejadian tersebut yang menjadi berita viral di media sosial sepanjang hari ini, Sekretaris LBH Rakyat Halut Abraham Nikijuluw SH angkat bicara. Secara tegas ia bersama lembaganya sangat menyesalkan  sikap pendemo yang tidak menghargai kehadiran Bupati sebagai pemimpin tertinggi di daerah ini.

“Kalau Bupati akhirnya marah pada pendemo, menurut kami itu hal yang sangat wajar. Siapapun dia, biar kepala daerah yang lembut perangainya pun pasti akan marah pada para pendemo yang model begitu. Tidak gampang, ada seorang kepala daerah mau turun langsung mendengar orasi para pendemo selama ini. Lalu pertanyaanya kenapa saat beliau mau memberi penjelasan, malah sound systemnya dimatikan”

Abraham Nikijuluw yang pernah 4 tahun menjadi kabid Sospol di Kesbangpol Linmas Halut meyakinkan jika selama ia memegang jabatan tersebut, dalam aksi aksi demo waktu itu sangat jarang Bupati mau turun langsung menemui para pendemo.

“Seharusnya mereka yang disebut kelompok intelktual harus bersyukur tadi siang itu Bupati Manery mau menemui mereka. Kog masak pemimpin tertinggi di daerah ini diperlakukan seperti itu. Kami kecam perbuatan mereka” Abraham pastikan jika LBH Rakyat Halut bukan lembaga yang diam kalau ada dugaan terjadinya tindak pidana korupsi di pemerintahan. Justeru lembaganya sangat kencang menggunakan media untuk mengawal kasus itu.

“Tapi kami ini melakukannya dengan sopan santun. Kami tidak asal bicara tanpa bukti dengan menuduh yang bukan bukan. Kami paham kog UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah  pasal 36. Jadi kita jangan terburu buru menuduh terjadinya korupsi. Aparat penegak hukum saja masih lewat proses rekomendasi Inspektorat dulu. Jangan jangan kita yang nantinya jadi terlapor pencemaran nama baik”

Kepala Divisi Penanganan litigasi LBH Rakyat Halut, Berthy Timisela SH kepada syallomnews malam ini melalui sambungan telpon meminta agar adik adiknya di GMNI tetap menjadi mahasiswa kritis dan bersuara lantang dalam membela kepentingan rakyat. Tapi tetap mengedepankan etika dan tata krama dalam menyampaikan kritikannya

“Saya yang pernah aktif di GMNI Tobelo sangat berharap adik adik GMNI Tobelo saat ini tetap menjadi kader yang beretika tinggi dan jangan mau dimanfaatkan oleh orang orang yang mungkin punya niat tidak bagus terhadap pemerintahan yang ada.” Kata Berthy yang saat ini adalah salah satuPengacara andalan LBH Rakyat Halut (mkh87)

By admin