(TOBELO-SN) Kritikan sejumlah pihak terhadap pertemuan Bupati Halmahera Utara Ir Frans Manery dengan mantan bupati Halut Ir Hein Namotemo serta Mantan sekretaris daerah Dr Piet Hein Babua di Kantor Bupati Halut beberapa hari lalu, dianggap mengada ada dan tidak melanggar hukum oleh salah satu pengurus DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Maluku utara.
Wakil ketua DPW MUKI Maluku utara, Pdt Boni Bauronga, M Th secara khusus menghubungi Syallomnews lewat sambungan WA, Selasa (4/9) malam dan menyampaikan pendapatnya.
“Kritikan yang disampaikan oleh mereka itu terlalu mengada ada dan tak berdasar sama sekali. Diduga mereka itu berasal dari team pemenangan salah satu calon yang sangat khawatir dengan kehadiran pasangan Piet Kasman dalam Pilkada kali ini.” Ujarnya.
Bupati Halmahera Utara Ir Frans Manery bersama mantan Bupati Halut 2 periode Ir Hein Namotemo dan mantan Sekretaris daerah Halmahera utara Dr Piet Hein Babua setelah mengadakan pertemuan di kantor Bupati Halut beberapa hari lalu
Menurut Pdt Bony lebih lanjut, kehadiran kedua mantan pejabat Halut ini bertemu dengan bupati Halut yang sementara menjabat, bukan suatu pelanggaran.
“Kalau misalnya yang dibicarakan mereka bertiga saat itu adalah strategi menangani krisis keuangan daerah saat ini, terus apa yang salah dengan itu ? Itu bukan masalah, jadi tak perlulah para pengkritik membesar besarkan masalah dengan menyebut Pak Frans Menyalahgunakan kewenangan dan berpihak” katanya.
Ia melanjutkan “KPUD saja belum menetapkan siapa siapa yang menjadi calon bupati dan wakil bupati Halut ini. Jadi sangat jelas Pak Frans bertemu hari itu bukan dengan calon bupati. Jangan terlalu mengada ada”
Pdt Boni Bauronga M Th, wakil ketua MUKI Maluku utara
Saat disinggung sikapnya ini karena ormas MUKI Malut Mendukung Piet Kasman dalam Pilkada nanti, dengan tegas Pdt Bony Bauronga membantahnya. Ia pastikan sikap ini adalah sikap pribadinya sebagai kader MUKI bukan sebagai sikap organisasi MUKI Maluku utara. Sebab sesuai arahan pengurus pusat MUKI bahwa ormas ini harus bersikap netral dan tak memihak pada cslon manapun dalam Pilgub dan Pilbup Kali ini.
“Sikap MUKI jelas. Kami mengarahkan umat dan Jemaat tidak ke orang pribadi lepas pribadi. Tapi kami hanya mengarahkan umat untuk memilih pemimpin sesuai standar Alkitab. Ini bukan pemilihan ketua organisasi gereja tapi pemilihan pemimpin daerah. Tetapi menurut Kami MUKI, suatu daerah akan menerima berkat dari sorga tergantung siapa yang memimpin daerah itu. Jadi umat Kristen di Halut harus hati hati dalam menentukan pilihannya. Sejarah masuknya Injil di Hslmahera utara harus menjadi dasar pikiran dan hati dalam menentukan pilihan nanti. Pilihan kita di tgl 27 nopember nanti, akan menentukan daerah ini 5 tahun ke depan akan diberkati atau malah semakin terpuruk. Itu tergantung siapa pemimpin daerah ini. Sikap MUKI sejalan dengan standar pemimpin menurut Alkitab” ujar kandidat Doktor theologia ini mengahiri percakapan (ewc4