(SN-TOBELO) Bertempat di ruang Kapolres Halut, siang ini Selasa (2/4), sejumlah 10 anggota keluarga Almarhum Nok Loinyanyi dari Desa Dim Dim Kao bertemu Kapolres Halmahera utara AKPB Yuyun Arief Kus Handriantmo SIK MSi.
Menurut Yance Bane, perwakilan keluarga bahwa maksud dari pertemuan mereka dengan Kapolres adalah meminta informasi seputar perkembangan laporan kematian saudara mereka Nok Loinyanyi yang sudah mendekati satu tahun tapi tidak ada tanda tanda pelaku pembunuhan terungkap.
“Kami keluarga sudah berencana hari Kamis nanti akan ke Polda Malut, lalu Senin depan bersama LBH Rakyat Halut akan ke Kompolnas dan Mabes Polri di Jakrta untuk mengadukan hal ini. Tapi sebelumnya kami harus tahu perkembangan terahir kasus ini di Polres Halut” katanya.
Selama kurang lebih 2 jam mereka bertemu dengan Kapolres dan menurut Yance Bane, hasil pertemuan tersebut cukup menggembirakan.
“Dalam pertemuan tadi, kami keluarga Almarhum sudah menceritakan semua kejanggalan yang terjadi. Kami sudah beberkan persoalan Nok dalam keterlibatan di dunia politik, perkelahian di Ternate tiga hari sebelum kematiannya dalam penyusunan dafrat Caleg dan masih banyak lagi. Kami juga sudah memperlihatkan foto foto sepatu almarhum yang sepatunya masih ada di samping jalan sementara jasadnya ada dalam parit tertimbun rumput”
Yance berharap apa yang sudah disampaikan tadi ke Kapolres itu bisa membuat terang benderang kasus ini. Sebab menurutnya, keluarga Almarhum sangat yakin Nok Loinyanyi bukan meninggal karena kecelakaan tapi karena dibunuh secara berencana oleh lebih dari 5 orang.
Menurut pria yang berprofesi sebagai petani ini, keluarga cukup puas dengan pertemuan tadi sebab Kapolres berjanji dalam waktu dua tiga hari ke depan akan menurunkan team reskrim untuk penyelidikan lanjut kasus ini.
“Atas dasar janji Kapolres itulah, kami tadi keluarga sudah bersepakat menghargai langkah langkah Polres Halut lewat pak Kapolres ini. Kami sudah berkordinasi dengan Penasehat hukum keluarga Pak Egbert Hoata dan Pak Abraham Nikijuluw untuk menunda pengaduan ke Polda Malut dan Kompolnas dan Mabes Polri. Sambil menunggu janji pak Kapolres diwujudkan”
Yance Bane mewakili keluarga sebenarnya sangat yakin kalau Polisi di Halut ini bisa mengungkapkan kasus ini, asal saja mau dan sungguh sungguh dalam penangannya.
“Mereka harus mengungkap secara terbuka agar kami keluarga puas pelakunya dihukum, baik eksekutor di lapangan atau juga aktor intelektualnya. Entah itu yang terlibat aparat Negara, politisi terkenal, pengusaha atau siapapun juga. Karena kami sangat yakin, saudara kami itu dibunuh secara berencana dan polisi harus berani mengungkapkannya”
Penasihat hukum keluarga Egbert Hoata SH yang ditemui Syallomnews di rumah Kel Loinyanyi di Kampung baru Tobelo pasca pertemuan siang tadi mengatakan bahwa dirinya selaku pengacara keluarga korban sudah meminta untuk menunda dulu membuat pengaduan ke Polda Malut dan ke Jakarta.
“Kami masih percaya dengan janji Pak Kapolres untuk segera mengirim team dalam waktu singkat untuk menyelidiki kasus ini. Jika tidak maka masalahnya akan semakin membias menyangkut konflik sosial antar keluarga yang berdampak terganggunya kamtibmas di Kao. Karena itu kami menunda dulu mengadu ke Polda Malut sambil menunggu langkah Kapolres sesuai janjinya pada Keluarga dalam pertemuan tadi”
Egbert Hoata berharap penyebab kematian Politisi dan pemusik Kao ini segera terungkap lewat Polres Halut dalam waktu yang tidak lama (jui8)