Pdt Sefnat Pawate

(SN-TOBELO) Apa yang ditabur, itulah yang dituai. Siapa yang menabur kebaikan, dia juga akan menuai kebaikan pula. Mungkin itulah ungkapan yang pantas diberikan kepada Pdt Sefnat Pawate, Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia Kao. Bagaimana tidak, dalam keadaan susah karena harus melayani jemaat kecil di Desa Gol gol Kao, ia taat pada perintah Tuhan untuk menyumbangkan sepeda motor miliknya satu satunya. Padahal saat itu sepeda motornya itu menjadi milik yang paling berharga bagi rumah tangganya.

Tiga tahun lalu, ia ditunjuk untuk mengembalakan sebuah jemaat Kecil di Kao. Ia taat pada panggilan itu. Pdt Sefnat dengan bersemangat melayani beberapa jiwa yang menjadi anggota gereja itu. Hanya dengan modal sebuah sepeda motor bekas, ia harus ,mengunjungi jemaat jemaatnya setiap hari dalam jarak yang lumayan jauh.

Tapi anehnya, setiap kali saat ia sedang menaiki sepeda motornya itu,  selalu ada sebuah suara bisikan di telinganya. “Berikan sepeda motormu ini kepada Pdt Limpong di Desa Bori karena dia lebih membutuhkannya”.

Pdt Sefnat bimbang. Ia merasa justeru sepeda motor ini dialaah yang lebih membutuhkannya sebab ia menjadikan itu sebagai alat transportasi bukan saja buat pelayanan tapi untuk keperluan rumah tangganya.

Semakin ia menolak dan berkeras dengan berbagai alasan, suara itu semakin keras terdengar di telinganya. Akhirnya ia pasrah dan bersepakat dengan isterinya. Apapun yang terjadi mereka taat pada suara Tuhan itu. Setelah berdoa, Pdt Sefnat dan isterinya menuju ke rumah Pdt Limpong di Desa Bori dan langsung menyerahkan sepeda motornya itu. Hal ini membuat Pdt Limpong juga terkaget kaget. Mereka berdua Cuma bilang “Tuhan yang suruh kasih ke Pak Pendeta karena lebih membuthkan”. Setelah itu Pdt Sefnat dan isterinya pulang dengan ojek ke rumahnya.

“Sejak saat itu, saya dan isteri serta anak anak harus pergi pelayanan dan segala urusan keluarga jalan kaki. Seberapa jauhnya kami pergi jalan kaki karena keterbatasan ongkos sewa ojek. Tapi kami sangat sukacita karena sudah melakukan apa  yang Tuhan perintahkan yaitu berkorban untuk Hamba Tuhan yang lebih membutuhkan” ujar Pdt Sefnat Pawate.

Beberapa bulan setelah ia menyumbangkan sepeda motornya itu kepada Hamba Tuhan, tiba tiba ia ditelpon oleh orang dari Jakarta yang tidak dikenalnya. Ia diperintahkan agar besok hari segera ke dealer di Tobelo untuk memilih mobil yang disukainya untuk dipakai dalam pelayanan di Kao.

Bukan itu saja, tiba tiba ia digerakan Tuhan untuk memasukan dokumen dalam tender pengadaan tanah tuff di PT Nusa Halmahera Minerals. Saat itu ada banyak pemain lama dan bermodal besar yang menjadi langganan pemenang tender. Orang orang memandangnya dengan sebelah mata. Karena ia pemain baru dan bermodal pas pasan. Ia tidak punya backing orang kuat di manejemen NHM. Ia hanya berharap pada Tuhan lewat doa puasa yang dijalaninya berbulan bulan.

Tapi apa yang terjadi kemudian, perusahan milik Pdt Sefnat Pawate yang jadi pemenang dalam tender itu dan ia saat ini yang memasukan tanah tuff di NHM. Ia kemudian didaulat menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Lingkar Tambang Kao sejak awal tahun 2019 ini.

Dan kalau dulu ia hanya punya satu buah sepeda motor, kini Tuhan memberinya “beberapa lendaraan” yang beroda empat yang ia pakai untuk usaha dan mendukung pekerjaan Tuhan di berbagai tempat di Kao.

Mau tahu kisah lengkapnya ? Silahkan dengar Radio Syallom FM 90,2 Mhz pada Hari Kamis 4 April 2019 jam 16 00, karena Pdt Sefnat Pawate akan bercerita secara langsung pengalaman rohani yang luar biasa ini. Bagi anda yang ada di luar Halmahera, bisa mendengar siaran kami dengan  mendownloasd aplikasi kami di play store atau lewat streaming internet di website kami www.radiosyallom.com.

“Kalau mau berkorban untuk Tuhan jangan setengah hati” katanya.

 

 

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *