(TOBELO – SN) Langkah Bupati Halmahera Utara Ir Frans Manery dan Ketua BPC GMKI Cabang Tobelo untuk masing masing mencabut Laporan di Polisi dalam kasus aksi Unjuk rasa jelang HUT Kabupaten halmahera utara lalu, disambut positif banyak orang. hanya segelintir orang yang menentang proses perdamaian itu, tapi justeru dukungan dan apresiasi diberikan oleh sejumlah orang yang pernah dulu aktif terlibat dalam GMKI di berbagai kota di Indonesia.

Dominggus Isack Bitjara S Sos, M AP, senior GMKI Tondano asal Kao

Sikap mendukung perdamaian antara Bupati Halut dan GMKI Tobelo ini disampaikan oleh salah satu senior GMKI Tondano asal Kao, Dominggus isack Bitjara, S Sos, M AP melalui pesan Whatshap kepada Syallomnews Selasa (9/7).

“Saya sebagai orang Kristen dan juga senior GMKI memandang bahwa perdamaian adalah jawaban dari setiap persoalan hidup di dunia ini. Jadi, jika Pak Bupati Halut dan GMKI berdamai, maka seharusnya kita bersukacita karena masing-masing memilih jalan yang benar. Kita bukan saja menjadi agent of change (agen perubahan), tetapi juga agent of Peace (agen perdamaian). Bukan malah mau jadi provokator” kata mantan ketua komisariat Lingua Franca GMKI Cabang Tondano ini.

“Kalau 2 (dua) belah pihak memiliki niat untuk berdamai, mestinya hal ini dipandang positif. Manusia yang mempunyai akal sehat dan cinta damai pasti bersorak-sorai mendengar hal ini. Damai adalah hal yang mutlak bagi pengikut Kristus. saya yakin, hanya manusia tak berakal atau yang punya kepentingan terselubung yang tidak ingin ada perdamaian. Mereka tidak paham, jika kepala gerakan yaitu Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk memperdamaikan manusia dengan BapaNya. Mereka paham itu tidak ? Apalagi yang berlatar belakang pendeta dan menjadi sarjana theologia, kog tidak mengerti hal penting ini”

Lebih lanjut Penatua Gereja GMIH Bait El Kao ini mengungkapkan “Sebagai seorang Penatua, saya memandang bahwa jika ada dua pihak yang bersengketa atau katakanlah saling lapor sampai ke jalur hukum kemudian setelah itu menyatakan berdamai dan mencabut laporannya, itu adalah contoh yang baik. Saya juga punya sedikit pengalaman bahwa saya pernah dilaporkan ke kepolisian. Walaupun menghadapi fitnah yang begitu keji, sedikitpun tidak muncul dendam ataupun keinginan untuk membalas. Saya lebih memilih jalan mengampuni dan menawarkan perdamaian. Bahkan muncul di hati dan pikiran saya bahwa jika saya tidak bisa mengampuni dan membalas, maka saya merasa Penatua yang saya sudah jalani pada periode ke tiga ini, tidak ada gunanya. Pak Bupati dan adik ketua Cabang GMKI adalah orang orang hebat karena mampu mengalahkan diri mereka sendiri dan lebih memilih teladan Kristus Sang Kepala Gereja sekaligus sebagai Sang Kepala Gerakan” ujar Dominggus Isak Bitjara yang juga menjabat Sekretaris Jemaat Bait-El Kao pada periode ke tiga.

Sebagai salah satu tokoh adat Boeng, Dominggus Isack Bitjara mengingatkan pula “Dalam masyarakat yang berbudaya seperti Halmahera Utara, patut dijunjung perdamaian. Segala lika-liku kehidupan, bisa saja membenturkan kita pada keadaan yang membuat kita memiliki kecenderungan untuk berseteru. Namun, dalam situasi seperti ini kemudian muncul pihak-pihak yang berinisiatif untuk menciptakan perdamaian mestinya ini disambut sebagai suatu O’ Higaro Ma Oa.” Ingat kita berada dalam satu rumah besar Hibualamo.” kata Ketua Forum Masyarakat Adat Empat Suku: Boeng, Pagu, Towiliko, dan Modole.

Terhadap ketua, Ival Djini, Akademisi Universitas Halmahera ini berharap supaya tetap pada komitmen itu dan tak usah peduli pada kata kata dan tuduhan dari orang yang tidak senang adanya perdamaian ini.

“Tidak usah peduli dengan mereka. Senior kamu hargai saja dan hormati. Tapi tidak berarti harus tunduk pada kemauan mereka. Apalagi menurutmu itu bertentangan dengaan Firman Tuhan dan hati nuranimu. Anjing menggonggong, kafilah jalan terus. Justeru doa Tuhan Yesus itu agar mereka semua menjadi saatu adanya, kamu yang lebih mengerti dari mereka itu”

Isack Bitjara juga berharap agar jangan ada orang orang tertentu yang sengaja mencari :panggung murahan” untuk diakui masyarakat banyak.

“Justeru yang saya lihat selama ini mereka yang membuat steatment negatif atas perdamaiaan ini di media sosial, malah menjadi bahan tertawaan sebagian besar masyarakat Halut. Organisasi bawa nama Kristen kog sikapnya di media sosial tak mencerminkan prinsip kasih yang diajarkan Tuhan Yesus” katanya (ktr5)

By admin