HALMAHERA UTARA – Polemik saling lapor antara Bupati Halmahera Utara Ir. Frans Manery dengan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Johan Rivaldo Djini, kini bersepakat damai.
Lewat pertemuan pada Rabu (03/07/2024), di Ruang Rapat Bupati Lantai 2 Kantor Bupati Halmahera Utara Kedua belah pihak saling membahas teknis terkait pencabutan laporan di Polda Maluku Utara maupun di Polres Halut.
Dalam kesempatanya Ketua GMKI Cabang Tobelo mengatakan, “Kami selaku umat yang percaya Tuhan, tidak mungkin akan menyimpan amarah atau dendam, hari ini kami datang kepada Bupati Halmahera Utara yang juga selaku Orang Tua kami. Niat kami untuk menyelesaikan masalah ini, sudah menjadi sebuah keputusan. Kami juga mau adanya respon yang baik dari Bupati dan semua proses ini bisa kita selesaikan secara bersama, serta dapat mengambil langkah-langkah yang baik dalam penyelesaiyan masalah ini,” ungkap Ketua GMKI.
Bupati Halmahera Utara, juga mengungkapkan, “Terima kasih telah, mengambil langkah yang bijak dalam menghadapi masalah ini, dengan tidak adanya tekanan, saya berterima kasih atas langkah bijak yang sudah dilakukan. Sekali lagi janganlah bertindak dengan kemauan orang lain atau dimanfaatkan. Kalian masih muda, masih panjang perjalanan kalian,” singkat Bupati.
Dalam kesempatan itu, Dua belah pihak bersepakat berdamai, Bupati juga telah menyampaikan permohonan maaf ke GMKI. Begitu juga GMKI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati yang telah mengakomodir beberapa tuntutan GMKI.
Beberapa tuntutan kami telah diakomodir oleh Bupati. Dan soal laporan di Kepolisian, Kedua belah pihak bersepakat sama-sama mencabut laporan masing-masin. Jadi persoalan antara GMKI dan Bupati Halut sudah selesai.
Menanggapai proses damai itu, Ketua LBH Rakyat Halut Egbert Hoata SH mewakili lembaganya memberi apresiasi positif.
“Langkah itu yang harus ditempuh oleh kedua belah Pihak supaya persoalan tidak berlarut larut. “Paling tidak waktu mereka tidak terbuang percuma untuk urusan ini. Bupati dan jajarannya harus menuntaskan program program kerja di ahir pemerintahannya dan adik adik GMKI Juga harus menuntaskan kuliahnya sehingga apa yang diharapkan untuk masa depannya bisa terwujud” katanya.
Pengacara ini berharap agar GMKI tetap konsisten pada sikapnya yang peduli pada kepentingan banyak orang, apalagi menurut ketua cabang bahwa sudah ada komitmen dari Bupati untuk menuntaskan setiap tuntutan GMKI dalam masalah keuangan selama ini”
Sikap Pemkab yang akan mencabut Laporan dugaan pengrusakan di kantor BAKD Halut juga diapresiasi positif oleh LBH Rakyat Halut.
Sedangkan kepada rekan rekan senior GMKI, Egbert yang juga adalah aktifis GMKI Cabang Makassar tahun 1988-1996 lalu ini berharap agar senantiasa menuntun adik adiknya dengan prinsip dan cara yang dicontohkan sang kepala gerakan.
“Saling mengampuni adalah prinsip dasar kekristenan. Justeru sangat aneh kalau ada upaya damai yang dilandasi sikap saling mengampuni, malah kita sebagai senior ikut memprovokasi penolakan supaya keadaan semaakin runyam. Ini bisa dimanfaatkan pihak lain untuk mencerai beraikan kita”
Sedangkan terhadap para staf Bupati Frans Menery, LBH Rakyat Halut berharap agar mereka lebih proaktif dan peka dengan kondisi yang ada terjadi dengan Bupati Halut.
“Mestinya demo demo yang dilakukan sepertih waktu itu, langsung aspirasi mereka ditampung oleh staf Bupati dengan sigap sehingga tidak perlulah Bupati harus turun ke jalan melayani sehingga muncul kejadian seperti itu” katanya mengahiri wawancara (kmv6)
“