Spread the love

(TOBELO – SN) Pendaftaran Calon Komisiner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) se Maluku utara berahir hari ini 13 Februari. Pendaftaran yang diumumkan beberapa waktu lalu oleh Panitia seleksi ternyata belum banyak diketahui oleh warga Gereja di Maluku utara.

Menyikapi hal tersebut DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Maluku utara menyampaikan hinmbauan agar warga gereja di Maluku utara terpanggil untuk ikut seleksi calon komisiner yang sedang berlangsung dan hari ini adalah hari terahir pendaftaran.

Pdt Bony Bauronga, M Th wakil Ketua DPW MUKI Maluku Utara

“Gereja kalau terlibat politik praktis itu tidak boleh. Tapi kalau warga gereja ikut menjadi penyelenggara atau pengawas Pemilu, itu malah bagus. Kami dari MUKI Maluku utara menghimbau warga Gereja bisa ikut seleksi calon KPUD se Maluku utara ini” kata Pdt Bony Bauoronga M Th, wakil ketua DPW MUKI Maluku utara kepada Syallomnrws Senin (12/2) di kediamannya Desa Lina Ino.

Menurutnya yang akan menjadi komisiner kali ini akan menjadi penyelenggara Pilkada Nopember nanti sehingga diperlukan warga gereja ada di dalamnya sebagai komisiner KPUD se Maluku utara kali ini.

“Mereka yang jadi komisiner itu  akan menjadi penyelenggara Pilkada nanti. Jadi seharusnya gereja gereja di Maluku utara mengutus orang orang berkualitasnya untuk duduk di KPUD nantinya. Ini hari terahir, jadi belum terlambat bagi warga gereja untuk memasukan dokumennya secara digital” kata Calon Doktor theologia ini.

Sementara Ketua MUKI Maluku utara, Egbert Hoata SH menyatakan harapan besarnya agar pimpinan aras gereja se Maluku utara seperti PGIW, PGLII,PGPI, Gereja Katolik dll bisa menangkap peluang ini dan mendorong warganya menjadi komisiner KPUD baik di Propinsi maupun sejumlah kabupaten kota se maluku utara. Khususnya di daerah Mayoritas Kristen.

“Jika digabung semua warga gereja di Maluku utara ini jumlahnya tidak sedikit lho. Tidak kurang dari Lima ratusan ribu warga gereja se Maluku utara diperkirakan jumlahnya. Masa untuk mendudukan 2-3 orang di KPUD tidak bisa ?” Tanyanya.

Menurutnya Pengurus gereja kalau ikut terlibat politik prkatis dalam pileg atau Pilkada itu salah besar, Karena gereja harus netral. Tapi kalau gereja mengutus orang untuk jadi penyelenggara atau pengawas Pileg dan Pilkada itu harus.

“Di waktu lalu malah ketika saya menjadi biro hukum Sinode GMIH kami mendorong Ketua Sinode waktu itu Pdt Anton Piga untuk mengutus kader kader terbaik gereja ikut seleksi KPUD. Salah satu contoh misalnya almarhum Jhony Rachmat yang menjadi ketua KPUD Halut. Waktu itu kami memberikan rekomendasi dukungan lho.  Juga ada Pdt Karwanto Hohakay dan sejumlah warga gereja yang lulus seleksi komisioner KPUD di beberapa kabupaten kota se Maluku utara:”

Khusus KPUD Halmahera utara, Pengacara yang juga ketua LBH Rakyat Halut ini berharap agar banyak warga gereja yang ikut seleksi kali ini sebab ada banyak kader gereja yang sangat cerdas dan berintegritas baik.

“Setahu saya di Halut ini, sekarang ini  ada sekitar 25 orang warga gereja yang bergelar doktor (S3) dari segala disiplin ilmu. Masa sih tidak ada 3-4 orang dari doktor doktor itu yang bisa terpanggil dan  lolos seleksi untuk KPUD Halut. Kita butuh yang jadi komisiner KPUD itu orang cerdas yang berintegritas. Dan untuk hal itu, gereja punya banyak kader” katanya.

Ia berjanji bersama Pengurus MUKI di seluruh kabupaten kota se Maluku utara, mereka akan ikut memantau dan mengawasi proses seleksi komisiner KPUD Kali ini supaya tidak ada faktor faktor “x” yang akan menggugurkan calon berkualitas yang ikut seleksi nanti.

Seperti diketahui pendaftaran calon komisiner KPUD dimulai awal Februari sampai 13 Februari, Tahap selanjutnya dokumen pendaftaran akan diperiksa atau seleksi administrasi pada 2-20 Februari. Seleksi tertulis dan tes psikologi mulai 25 Februari hingga 3 Maret. Lalu, penetapan hasil seleksi tertulis dan tes psikologi pada 4-5 Maret, serta pengumuman hasil seleksi tertulis dan tes psikologi pada 6-7 Maret.

Untuk tahapan tanggapan dan masukkan masyarakat dilaksanakan pada 6-11 Maret. Selama enam hari itu Timsel memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan tanggapan dan masukkan kepada peserta.

Kemudian, dilanjutkan dengan tes kesehatan dimulai pada 8-13 Maret dan terakhir adalah tes wawancara pada 10-16 Maret.

Tahapan selanjutnya, penetapan hasil tes kesehatan dan wawancara pada 17-18 Maret. Lalu, pengumuman hasil seleksi anggota KPU Provinsi Maluku Utara dilaksanakan pada 19-20 Maret, dan tahapan terakhir adalah penyampaian nama calon anggota KPU pada 19-21 Maret.

“Masih ada kesempatan jika pimpinan gereja mau mengutus kadernya masuk di KPUD Se maluku utara. Inilah waktunya supaya saat Pilkada nanti Gereja tidak sekedar jadi penonton” ujar Pdt Bony Bauronga (msw3)

By admin