Spread the love

(SN-TOBELO) Sebanyak 80an orang Pendeta dari beragam Organisasi Gereja se Wilayah Lingkar Tambang Kao Raya, Sabtu (15/2) mengadakan Ibadah bersama di Rumah Ketua Persekutuan Hamba Tuhan Oikoumene  (PHTO) Lingkar Tambang Kao Raya, Pdt Sefnat Pawatte Desa Kusu Lofra Kao Raya.

Ibadah dipimpin oleh Pembina PHTO Ev Egbert Hoata yang mengutip 1 Raja Raja 19 : 19-21 dengan thema “Menjadi Hamba Tuhan yang tetap setiap pada panggilanNya”. Dalam khotbahnya Ev Egbert Hoata mengutip perjalanan panggilan Nabi Eliza, dengan mennyimpulkan 4 hal oenting yaitu : Pertama, Menjadi seorang Hamba Tuhan di wilayah Lingkar tambang itu bukan kebetulan tapi pilihan dan panggilan dari Tuhan, Kedua, Karena itu pilihan dan panggilan maka kita harus mengerti panggilan itu secara dalam, Ketiga bahwa kesempatan melayani Tuhan itu anugerah yang tak terhingga dan yang keempat, karena Hamba Tuhan itu orang orang spesial yang dipanggil khusus maka mereka harus setia pada panggilannya dan jangan mau tergoda dengan tawaran tawaran lain yang membuat pelayanan yang ada jadi berantakan dan tak terurus.

Setelah Ibadah dilanjutkan dengan penjelasan Ketua PHTO Lingkar Tambang Pdt Sefnat Pawatte mengenai hasil pertemuan Para Sangaji dengan Bapak Robert Nituyudo, Pemilik PT NHM yang baru pada Tanggal 27 Januari lalu di Jakarta, yang mana Pdt Sefnat Pawatte ikut di dalamnya.

Ia menjelaskan bahwa ada banyak kemajuan yang didapat lewat pertemuan tersebut. “Suasana sangat cair dan beliau pemilik varu NHM itu orangnya sangat akrab serta punya komitmen kuat mau mengentaskan kemiskinan di daerah lingkar tambang. Sekalipun kesepakatan kami dengan beliau belum secara tertulis, tetapi menurut kami sudah ada kemajuan yang sangat signifikan untuk kesejahteraan masyarakat di Lingkar tambang”.

Secara khusus ia memaparkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Robert Nitiyudo telah menunjuknya untuk mengatur pelayanan yang ada di Gosowong.

“Dalam pertemuan tersebut Pak Robert telah meminta saya selaku ketua PHTO Lingkar tambang yang nantinya mengatur kegiatan pelayanan karyawan di Gosowong. Karena itu kami mengundang teman teman Hamba Tuhan Lingkar tambang saat ini supaya kami bisa mendata sehingga nantinya kami akan berikan peluang juga melayani di Gereja Oikoumene Gosowong”.

Saat ditanya siapa saja yang sudah pernah melayani di POG Gosowong, dari 80an orang Pendeta yang hadir ternyata yang menyatakan sudah pernah dipanggil melayani baru 4 orang pendeta.

“Ini bukti bahwa selama ini kita para Hamba Tuhan di Lingkar tambang hanya jadi penonton. Padahal kita kita ini para Hamba Tuhan di lingkar tambang yang setiap mendoakan perusahan NHM”

Pdt Sefnat berjanji akan mengatur scara adil jadwal pelayanan Khotbah ibadah Minggu dengan memprioritaskan para Pendeta yang saat ini melayani di Wilayah Lingkar tambang. Ia juga akan memperjuangkan kepada Robert Nituyudo supaya Perusahan juga memperhatikan para Hamba Tuhan di wilayah lingkar tambang dengan memberikan tali asih setiap bulan kepada mereka.

Sementara itu Dominggus Isack Bitjara, Pengurus Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang hadir dalam ibadah ini mengungkapkan rasa syukurnya atas tersedianya wadah persekutuan para Hamba Tuhan se Lingkar Tambang ini. Apalagi di kepengurusan PPM ini, Isack Bitjara masuk bergabung di Departemen Sosial Budaya yang menangani : Pelestarian adat, Pembangunan infrastruktur Rumah ibadah dan bencana alam.

“Selama ini kalau ada Gereja yang memasukan proposal pembangunan rumah ibadah, selalu jawaban dari Pihak perusahan kalau mereka tidak bisa membantu sebab kebijakan perusahan tidak bisa seperti itu Perusahan harus berdiri atas kepentingan umum dan tidak bisa berpihak pada satu keyakinan tertentu saja.  Tapi sekarang ini dalam PPM Lingkar tambang ada bidang prasarana Rumah ibadah. Oleh karena itu saya berharap teman teman Hamba Tuhan bisa memanfaatkan peluang ini supaya ke depannya perusahan bisa membantu jika ada rumah ibadah di wilayah Lingkar tambang yang membutuhkan bantuannya”.

Ia juga berharap agar kegiatan kegiatan perayaan hari besar Gerejawi yang selama ini dilakukan oleh pengurus POG dengan pihak luar agar bisa ditinjau kembali. “Seharusnya kegiatan perayaan Natal atau Paskah NHM itu dilakukan dengan melibatkan secara aktif para Hamba Tuhan dan Gereja yang ada di kawasan Lingkar tambang”. Isack Bitjara berharap , PHTO bisa mengambil peranan itu.

Sebelum ibadah ditutup, Para Hamba Tuhan ini berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua PHTO Pdt Sefnat Pawatte. Dengan mengangkat tangan, semua Pendeta yang hadir mendoakan PT NHM, juga pemilik baru NHM Robert Nitiyudo, untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kao Raya, doa untuk kesatuan hati para Hamba Tuhan se Kao Reya dan tak ketinggalan semua mendoakan terpilihnya nanti pemimpin Halut yang takut Tuhan dan peduli pada Para hamba Tuhan dan peduli pelayanan.

Setelah ibadah dilanjutkan dengan jamuan makan bersama yang membuat semakin akrab hubungan para Hamba Tuhan yang hadir.

Lewat percakapan setelah jamuan makan, para Hamba Tuhan bersepakat untuk mengadakan ibadah rutin seperti ini sebulan sekali dengan mengambil tempat di rumah Para Hamba Tuhan secara bergilir. Juga selesai ibadah dilakukan pendataan para Hamba Tuhan yang diharapkan ke depan dapat diusulkan untuk bisa melayani dalam ibadah Minggu di Gereja Gosowong.

Dari pengamatan Syallomnews, para Pendeta dari GMIH baik yang bersinode di Jl Kemakmuran dan GMIH yang bersinode di Vak 1  kawasan pemerintahan hadir dalam acara ini. Termasuk juga kordinator wilayah mereka. Sementara dari Gereja Pantekosta dan Kharismatik, cukup banyak juga yang hadir. Acara ditutup dengan foto bersama  (ray7)

By admin