Doa Pengutusan Pengurus MDK House of Grace ministry Kao Raya oleh Pdt Moses Sirupa S Th

(SN-TOBELO) Lewat kegigihan dari pasangan suami isteri Hamba Tuhan dari GBI Solagracia Pediwang Pdt Abner Yus Bowanaung dan isterinya Pdt Altje Sangkoy Hari Selasa (6/3) telah dilangsungkan acara Ibadah peresmian Persekutuan House of Grace Ministry Kao Raya dan pengutusan pengurusnya. Acara dilaksanakan di Gereja GBI Solagracia Desa Pediwang Kao Utara mulai jam 18 00 – 21 00 wit.

Persekutuan House Of Grace Ministry Kao Raya ini didirikan dengan menghimpun para pendoa pendoa dari berbagai gereja se Kao Raya dengan tujuan membangun gerakan doa yang konsisten untuk mendoakan daerah Kao dan masyarakatnya.

Pdt Altje Songkoy, kepada Syallomnews disela sela acara pelantikan dan pengutusan Pengurus Grace Ministry menjelaskan bahwa pada masa lalu sempat terbentuk sebuah persekutuan doa di Kao yang melibatkan banyak Hamba Tuhan dari berbagai organisasi Gereja.

“Tapi kemudian persekutuan doa itu terhenti karena kesibukan masing masing pengurus. Padahal waktu itu pelayanan persekutuan ini disertai dengan tanda tanda mujizat” katanya

Bersama suaminya yang adalah gembala GBI Sola Gracia Pediwan, Pdt Altje mulai kembali menggerakan persekutuan doa yang melibatkan Hamba Hamba  dan jemaat. Beberapa Hamba Tuhan dari Kao teluk, Kao induk, Kao barat dan Kao utara diajak untuk bergerak dengan doa. Hasilnya telah terbentuk Persekutuan doa House of Grace ministry.

Dipilih sebagai Ketua Persekutuan doa ini Egbert Hoata, yang putra Desa Gamlaha Kao, sedang sekretaris Pdt Altje Sangkoy serta dilengkapi sejumlah Pengurus inti dan seksi seksi.

Sementara itu Egbert Hoata selaku Ketua Persekutuan House of Grace mengatakan bahwa hadirnya persekutuan ini bukan hanya sekedar melanjutkan apa yang sudah pernah ada dulu di Kao. Tapi lebih karena Tuhan Yesus sangat mengasihi masyarakat Kao Raya.

“Tuhan Yesus sudah mati di Kayu salib untuk menebus semua manusia termasuk masyarakat Kao. Oleh karena itu, kita yang percaya padaNya pasti diselamatkan. Bukan karena usaha kita, tapi hanya karena kasih karunia semata” ujarnya.

“Jadi hanya dengan berdoa, kita selamat dari sakit penyakit, kutuk kemiskinan, kutuk keturunan dan lain lain, karena Tuhan Yesus sudah menyelesaikan semua itu di Kayu Salib” katanya penuh semangat.

Ia mengatakan pula, fakta bahwa Wilayah Kao itu sangat kaya dengan hasil tambang, tapi ternyata masyarakat asli masih banyak yang hidup dalam kondisi ekonomi yang terpuruk. “Dua Bupati Halut juga itu darah Kao. Profesor pertanian pertama Maluku utara itu orang Kao. Itu bukti kalau daerah Kao dan masyarakatnya juga ada dalam dekapan kasih Tuhan. Tinggal saja bagaimana sekarang, umat Tuhan dan gereja gereja serta Hamba Tuhan bersatu membangun gerakan doa bersama di daerah para kapita ini”.

Pimpinan radio Syallom Tobelo ini menghimbau semua orang keturunan Kao di seluruh dunia untuk rutin berdoa bagi daerah yang sangat Kaya ini. Katanya, dengan doa segala sesuatu bisa jadi mungkin.

“Kenapa tidak, jika kita berdoa dengan sungguh sungguh maka harapan masyarakat agar Daerah otonom baru Kabupaten Kao raya bisa terwujud segera. Perusahan perusahan milik orang Kao bisa menguasai pekerjaan baik di NHM, di Bandara Kuabang Kao dan PT EFI di Gulo sebagai perusahan milik orang lingkar tambang. Putra putri terbaik Kao akan menjadi pemimpin pemimpin di bangsa dan daerah ini”

Saat disinggung mengenai program dan kegiatan persekutuan House of Grace ministry Kao raya ke depannya, sekretaris Pdt Altje Sangkoy menjelaskan bahwa kegiatan pertemua doa dilaksanakan dua minggu sekali secara bergantian di desa desa di semua Kecamatan. “Selain mendoakan daerah Kao dan masyarakatnya, kami juga berdoa untuk kesatuan Gereja gereja di wilayah ini, pemerintahan di Kecamatan dan desa desa yang hidup takut Tuhan. Kalau ada warga masyarakat yang sakit dan dalam pergumulan, kami team doa juga siap melayani mereka” katanya.

Gerakan doa bersama Gereja gereja di Kao ini sudah berjalan sepanjang satu bulan ini. Rencananya Hari Rabu tanggal 20 Maret mendatang akan dilaksanakan doa bersama di Desa Tuguis.

Selain itu menurut Pdt Altje, ke depannya Persekutuan ini akan mengeluarkan himbauan kepada seluruh warga keturunan Kao dan orang orang yang mengasihi Kao  di seluruh penjuru dunia untuk mengambil doa serentak pada setiap hari jam 12 malam untuk mendoakan daerah Kao ini.

Egbert Hoata juga mengungkapkan rencana program ke depannya, House of Grace ini akan menempatkan pendoa desa di setiap tempat di wilayah Kao.

“Kalau pemerintah menempatkan pendamping desa maka kami akan tempatkan pendoa desa. Mereka sukarelawan yang mau ambil beban setiap waktu berdoa bagi satu desa di Kao supaya mengalami transformasi”.

Sebagai ketua, ia berharap ke depannya Persekutuan ini dapat menjalankan fungsi fungsi sebagai Menara Doa Kao (MDK) sehingga bisa bersinergi dengan Menara Doa Kota yang sudah ada di Tobelo dan kota lainnya di Indonesia.

Dari hasil pantauan Syallomnews, untuk dua kali kegiatan doa yang sudah dilaksanakan oleh House of Grace ini cukup menarik antusias jemaat yang datang. Tercatat antara 40-50 pendoa yang bergabung. (ruf3)

 

 

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *