sUASANA pERTEMUAN lbh rAKYAT hALUT DAN muki hALUT DENGAN dEPOT pERTAMINA kUPA kUPA

(TOBELO – SN) Mencermati Keresahan masyarakat akan antrean panjang untuk mendapatkan BBM Bersubsidi di SPBU Se Halut yang sudah berlangsung hampir sepanjang tahun ini, maka Selasa 14 juni pagi, Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Halmahera utara bersama Ormas Kristen Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Halmahera utara menemui Kepala depot Pertamina Kupa kupa sebagai penanggung jawab distribusi BBM Di Halmahera utara.

Pertemuan dilaksanakan di ruang asisten 3 Bupati Halut. Hadir dalam pertemuan tersebut Teguh Budi Prakoso
Supervisor Receiving Storage & Distribution FT Tobelo dan   sejumlah staf Dari Depot Pertamina Kupa Kupa, dari Pemkab Halut Asisten 3 Bupati Judihard Noiya  MH. Sedangkan Seluruh pengurus lengkap LBH rakyat Halut nampak hadir serta sejumlah pengacara lainnya. Sementara itu dari ormas MUKI Halut, turut hadir Ketua Ferdy Tuyu S Pd serta sejumlah pengurus lainnya.

Pertemuan diawali dengan pertanyaan dari LBH Rakyat Halut kepada Depot Pertamina Kupa Kupa mengenai jatah atau kuota BBM Bersubsidi untuk Halmahera Utara. Berapa banyak yang disalurkan kepada SPBU yang ada di Halmahera Utara.

LBH Rakyat Halut mempertanyakan apakah jumlah kuota tersebut benar benar diterima sama saat pembongkaran dari Kapal tengker. Lalu seperti apa prosedur pendistribusian kepada SPBU. Apakah jumlah yang dikeluarkan dari Depot Kupa Kupa, jumlahnya sama dengan yang diterima SPBU ? Apakah dalam pengantaran dengan mobil tangki, tidak ada “minyak kencing di jalan”.

Pertanyaan Selanjutnya, mengapa kalau dulu BBM Habis di SPBU tinggal dipesan saja. Tapi kenapa sekrang ini, mobil tangki hanya sekali sehari saja mengisi di SPBU. Akibatnya kendaraan berlomba antri dari pagi.

Selanjutnya yang sangat ditekankan LBH rakyat Halut adalah Jika benar mobil tangki yang dipakai mengisi BBM di SPBU terisi penuh sebanyak 15 ribu liter, bagaimana mungkin dalam 2 jam sudah habis ?

Sayangnya, Pihak Depot Pertamina Kupa kupa tidak bisa memberikan data mengenai kuota BBM Bersubsidi untuk Halut. Mereka pun tidak mampu memberikan penjelasan mengenai berapa jumlah jatah BBM Bersubsidi di tiap SPBU.

”Banyak faktor diluar kenadali kami yang membuat kondisi kekurangan bahan BBM Bersubsidi ini. Kalau dari segi kualitas dan kuantitas, kami sudah melakukan pendistribusian dengan SOP yang standar. Kami juga melibatkan Pengawas independen serta Pertamina selalu diaudit oleh BPK. Jadi kami jamin tidak ada permainan di Pihak internal Pertamina yang merugikan masyarakat Halut” lanjut Teguh,

Sementara Ali, staf lainnya memperjelas jika adanya faktor pembelian BBM Bersubsidi dengan Gelon, mobil pribadi yang berlomba pakai BBM Bersubsidi serta pembuatan tangki yang dimodifikasi besar, itulah yang menyebabkan di SPBU selalu kehabisan BBM Bersubsidi”. Oleh karena itu Pertamina Kupa Kupa minta keterlibatan semua pihak untuk mengatasi semua persoalan ini.

 

Berthy Timisela SH, Pengurus LBH Rakyat Halut sangat menyayangkan ketidak terbukaan informasi kuota minyak Bersubsidi yang tidak bisa dibuka secara terus terang oleh Depot Pertamina Kupa kupa.

“Kalau kita diberikan informasi itu khan bagus. Kita bisa tahu, kita bisa hitung dan akan ketahuan sebenarnya yang masuk ke Halut dari kapal tengker itu berapa banyak. Lalu apakah semua BBM itu tersalur ke SPBU dalam jumlah yang sesuai 15 ribu liter atau sudah ada pembagian dan jatah jatahan sehingga dirasa tidak cukup ? Kami dari LBH Rakyat Halut sangat tidak puas dengan jawaban mereka. Masalahnya Depot Pertamina minta gunakan ruang di Pemda Halut jadi kami tidak bisa maksimal berdiskusi dengan mereka. Padahal kami dari LBH sudah siap data pembanding” kata Pengacara muda ini.

Abraham Nikijuluw SH Sekretaris LBH Rakyat Halut sangat tidak puas dengan pertemuan ini. “Kenapa Pimpinan Depot Pertamina tidak bisa hadir sesuai permintaan kami ini. Lagian kita ketemu di Kantor Bupati. Sehingga penjelasan mereka soal SOP tadi kami sekedar dengar dengar saja. Tanpa kami lihat buktinya. Seandainya mereka ijinkan pertemuan di Kantor Kupa Kupa khan kami bisa ditunjukan buktinya supaya kami percaya. Kami tantang, berani tidak Depot Pertamina ijinkan kami lihat pelaksanaan SOP Distribusi mereka selama 1 minggu ?”

Abraham berjanji, persoalan antrean BBM Bersubsidi di Halut ini akan terus diselidiki oleh LBH Rakyat Halut dan MUKI Halut.

“Setelah ini kami coba menyurat ke Pertamina Region Papua memlnta data kuota dan distribusi BBM di Halut. Tapi kami juga menyurat ke Direksi Pertamina Pusat mengeluhkan tentang ketersediaan BBM bersubsidi di Halut. Keadaan masyarakat Halut  seperti ini baru terjadi di satu tahun terahir ini. Sebelumnya tidak begini kog, Ada apa sebenarnya ini dengan Pertamina di Halut sampai masyarakat bisa antre dari pagi hanya untuk mendapatkan BBM Bersubsidi.

“Kami berbicara untuk kepentingan rakyat Halut bukan untuk kepentingan kami. Sebab kami sudah menerima begitu banyak keluhan soal BBM Bersubsidi ini” katanya.

Sehabis pertemuan Ktua DPD MUKI Halut Ferdy Tuyu S Pd hanya tersenyum  saat ditanya tentang hasilnya.

“Mereka tadi bilang sudah jalan sesuai SOP. Tapi siapa yang bisa buktikan kalau BBM masuk dari Kapal Tengker itu sesuai jumlahnya ? Dari Depot diisi ke mobil Tangki, sampai di SPBU sesuai jumlahnya ? Bisa tidak kami dari LBH dan MUKI ditunjukan buktinya, bukan Cuma bacarita bagini ? Apalagi soal data saja mereka tidak bisa kasih. Nah apa yang mau didiskusikan ? Semoga saja tadi yang dibilang staf Depot vebar adanya, Silahkan masyarakat Halut sendiri yang menilai”

Sementara Asisten 3 Bupati Halut, Judhard Noija MH yang menjadi mediator percakapan ini, setelah pertemuan kepada wartawan Syallomnews Christian Lapasi mengatakan Pemkab Halut sangat merespon baik keinginan LBH dan MUKI Halut untuk mendapatkan penjelasan Depot Pertamina Kupa Kupa. Sebab katanya masalah ketersediaan BBM Bersubsidi ini menjadi pergumulan Pemkab Halut selama ini.

“Kami harap LBH Rakyat Halut dan MUKI Halut bisa bertemu lagi dengan instansi terkait dalam mencoba mencari solusi atas beberapa faktor penyebab kelangkaan BBM tadi. Selama ini Pemkab sudah berusaha maksimal dengan sampai menempatkan Satpol di SPBU. Tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Nah saatnya sekarang kita bersama stekholder lainnya bergandenga tangan untuk menyelesaikan persoalan ini supaya tidak meresahan masyarakat Halut ini” Ujarnya (Christ10)

 

 

 

 

 

 

 

By admin